Selain itu, ada nama Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat NU juga masuk dalam jajaran 48 orang Pengurus Pleno PBNU yang dinonaktifkan.
"Surat Keputusan ini dibuat sebagai penegasan dari PBNU atas permohonan nonaktif mereka," lanjutnya.
Sementara itu, lanjut dia, di jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah terdapat lima orang caleg dan 11 orang yang masuk tim capres.
Diantaranya, KH. Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH. Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud).
BACA JUGA:Inilah 5 Rekomendasi Handphone Gaming Terbaik Tahun 2024, Yuk Buruan Simak Disini!
Ada pula nama Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis, Yenny Wahid, yang juga menjadi timses capres-cawapres pada pilpres 2024.
Menanggapi penonaktifan tersebut, Yenny Wahid mengatakan dirinya sudah mengajukan cuti sejak tahun lalu.
Pengajuan cuti itu dilakukan dengan kesadaran diri karena membaca peraturan organisasi.
Yenny mengaku tidak hanya di PBNU, pengajuan cuti juga ia lakukan di yayasan Wahid Foundation.
BACA JUGA:Harga Irit Performa Gesit! Intip Spesifikasi dan Harga Oppo A18, Cocok Untuk Para Pelajar
”Karena saya ingin lembaga tetap terjaga netralitas dan marwahnya,” kata Yenny.
"Semua fungsionaris tersebut adalah nama-nama yang secara resmi tercatat sebagai calon legislatif atau tim sukses calon presiden dan wakil presiden," tutupnya. (*)