LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Setiap pasangan yang menikah pasti mengharapkan hadirnya anak sebagai penerus.
Memiliki anak merupakan salah satu tujuan pernikahan yang dapat melengkapi kebahagiaan setiap pasangan yang telah menikah.
Namun, tidak setiap pasangan yang sudah menikah dapat langsung dikaruniai seorang anak dalam rumah tangganya.
Bahkan cukup banyak pasangan yang belum memiliki keturunan setelah beberapa tahun bahkan dalam hitungan decade pernikahan mereka.
BACA JUGA:Inilah 5 Minuman Diet Alami yang Sehat dan Aman untuk Pencernaan
Kondisi ini sering disebut dengan infertilitas/kemandulan (kesulitan mendapatkan anak).
WHO (2021) menyebutkan infertilitas adalah penyakit sistem reproduksi yang ditandai dengan kegagalan pasangan untuk mencapai kehamilan setelah pasangan berhubungan seksual tanpa proteksi atau kontrasepsi selama 12 bulan.
Infertilitas dibagi menjadi 2 yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
Infertilitas primer terjadi ketika pasangan tidak pernah sama memiliki anak atau tidak terjadi kehamilan sama sekali.
BACA JUGA:5 Makanan Sehat Untuk Ibu yang Sedang Hamil Muda, Baik Bagi Perkembangan Janin Dalam Perut
Sementara infertilitas sekunder adalah ketika pasangan suami istri yang sudah memiliki anak namun kesulitan untuk bisa hamil kembali atau mendapatkan anak yang berikutnya.
Infertilitas terjadi karena adanya gangguan pada sistem reproduksi yang dapat dialami pria maupun wanita.
Di Indonesia kejadian infertilitas yaitu sekitar 10-15% atau 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur dan memerlukan pengobatan infertilitas untuk akhirnya bisa mendapatkan keturunan.
Apa saja penyebab infertilitas?
BACA JUGA:7 Efek Samping Dari Mengkonsumsi Buah Pisang Secara Berlebihan