Perusahaan juga mencatat bahwa dalam beberapa tahun mendatang.
Permintaan kobalt mereka secara keseluruhan akan meningkat, karena pertumbuhan produksi baterai dan kendaraan diperkirakan akan melampaui laju pengurangan kobalt per sel secara keseluruhan.
Seperti yang kita lihat, topik baterai menjadi cukup kompleks.
BACA JUGA:2023 Ada Mobil Paling Laris di Indonesia, 2024 Ada 6 Mobil Dimatikan Ada dari Daihatsu
Tesla tampaknya terus maju dengan jenis baterai baru, namun tidak meninggalkan yang lama karena keterbatasan kapasitas produksi baterai dan biaya tambahan untuk mendesain ulang produk sel baru.
Maka dari situlah Tesla selalu berusaha meningkatkan kandungan nikel dan mengurangi kandungan kobalt dalam baterai.
Terus simak KORANLINGGAUPOS.ID yang akan menyajikan informasi-informasi bagi pembaca setia, Semoga Bermanfaat.(*)