KORANLINGGAUPOS.ID - Data baru dari Amerika Serikat telah mengkonfirmasi, bahwa pemilik kendaraan bertenaga pembakaran internal lebih cenderung beralih ke mobil hybrid dari pada kendaraan listrik berbasis baterai atau EV.
Data dari Global Mobility mengungkapkan, bahwa antara Januari dan Oktober 2023 sebanyak 8,3 persen rumah tangga yang memiliki kendaraan bensin.
Beralih ke mesin hibrida tradisional maupun hibrida plug-in.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Carscoops, angka ini mencapai puncak tertinggi sebesar 9,9 persen pada Oktober.
BACA JUGA:Mobil Listrik Tesla Pakai Baterai Nikel atau LFP, Pada Topik Acara Debat CAWAPRES 2024
Peningkatan 3,8 persen dari Oktober 2022.
Sebagai perbandingan, ada 5,7 persen pemilik kendaraan bensin beralih ke EV pada periode yang sama.
Transformasi industri otomotif menjadi sepenuhnya listrik mungkin tidak secepat yang diharapkan para pendukung EV.
Karena konsumen AS semakin memilih kendaraan yang lebih berkelanjutan dan hemat energi.
BACA JUGA:Toyota Bicara soal Mobil yang Lebih Murah Dibawah Rp100 Juta, Jamin Keselamatan Berkendara
Kata Tom Libby, direktur asosiasi solusi loyalitas dan analisis industri Global Mobility.
Tren konsumen untuk mengambil langkah setengah dengan memilih hibrida daripada langsung beralih ke EV.
Mungkin merupakan tanda keengganan untuk sepenuhnya mengadopsi listrik sebagai sarana penggerak.
Libby mengatakan, bahwa ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada tren ini.
BACA JUGA:Mobil Sport Utility Vehicle Baru Penantang Land Cruiser, Neta L dan Haval H9 Generasi Kedua