PALEMBANG, KORANLINGAUPOS.ID - Anka durhaka sepertinya pas disandang pada anak ini, pasalnya tega memukul ibu kandung hingga memar diwajahnya.
Cekcok antara anak dan ibu kandung tersebut dipicu berbeda pilihan calon presiden.
Diduga beda pilihan calon presiden, saat menonton debat terakhir Capres 2024 dan mendengarkan visi misi pada debat yang tayang pada Minggu 4 Februari 2024.
Kejadian tersebut terjadi di rumahnya, Jalan KH Azhari Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Sang Anak yang berinisial AD ini, akhirnya dilaporkan ibu ND dan Suaminya MS ke Polrestabes Palembang, Senin 5 Februari 2024.
Dilansir Sumateraekspres, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah SIK MH, kemarin mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan korban terkait dugaan aksi kekerasan dan penganiayaan tersebut.
Adapun untuk laporan korban sendiri, kata Haris Dinszah, hingga saat ini masih dipelajari lebih lanjut oleh anggota.
Anggota dari SPKT dan Satreskrim, juga sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Informasi yang dihimpun Sumateraekspres, berawal saat menonton debat capres pada Minggu malam 4 Februari 2024, korban ND dan anaknya itu terlibat silang pendapat.
Sehingga korban ND mematikan televisi, menyuruh anaknya itu (AD) untuk tidur. Dari cekcok itu, tiba-tiba AD tega mukul wajah ibunya kandungnya hingga memar.
“Saya sudah berpikir. Memang dia anak saya, tapi saya terpaksa (melapor polisi), supaya (anaknya) tidak berperilaku sama kemudian hari,” harap korban, kepada polisi.
Korban menambahkan, kemungkinan besar AD tidak senang disuruh tidur.
“Saat cekcok itu, dia memukul saya dibagian wajah hingga merah begini pak,” ujar korban sembari menunjukkan tempat bekas pukulannya.
Korban berharap, dengan laporan ini dapat membuat anaknya merenung akibat sikap kasar dan ringan tangan kepada orang tuanya sendiri.
“Saya sudah berpikir panjang pak. Memang dia itu anak saya, tapi saya terpaksa mengambil langkah ini untuk mengajarinya agar tidak berprilaku sama lagi kemudian hari,” tukasnya.