Pasca Pemilu 2024, ini Harapan Warga Lubuklinggau Pak Mirta

Kamis 15 Feb 2024 - 17:06 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.DI - Perabotan rumah tangga umumnya sangat dibutuhkan untuk keperluan memasak seperti barang pada umumnya, perabot rumah tangga juga perlu diganti jika mengalami kerusakan.

Dalam upaya memperbaruinya, seseorang bisa membeli langsung di pasar, memesan secara online, atau membelinya dari penjual perabotan keliling tanpa susah payah membelinya ke Toko.

Namun hal tersebut berbeda dengan ungkapan penjual perabotan rumah tangga keliling.

Saat KORANLINGGAUPOS.ID sedang melintasi Jalan Cereme Taba, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tak sengaja melihat seorang laki-laki paruh baya mengenakan baju berwarna ungu sedang duduk di pinggir jalan, di tempat teduh, dengan mata terbelalak mengamati barang-barang yang dijualnya berupa perabot rumah tangga seperti sapu, kain pel, lap piring, baskom, dan masih banyak lagi.


Gerobak berisi perabotan rumah tangga jualan Pak Mirta.-Foto : Hikmah-Linggau Pos

BACA JUGA:Kain Batik Motif Durian Bikin Bangga Warga Lubuklinggau

Mirta nama dari seorang penjual perabotan rumah tangga keliling dari tahun 1980, terlihat dari wajahnya yang sudah menunjukkan usia tuanya, namun semangat hidup yang ia tunjukkan seolah masih muda.

Pria paruh baya yang tampak penuh semangat menunggu ada pembeli menghampiri jualannya.

“Bapak jualan dari Mesat sampai ke Simpang Periuk kadang-kadang Siring Agung, kadang ke Kupang. Nah pernah juga bolak-balik dari ujung ke ujung sampai Watas, untuk daerah Megang batasnya ke Sumber Agung,” ungkap Mitra.

Dimana perabotan yang ia jual selama ini sebenarnya hanya cukup untuk menghidupi dirinya sendiri namun ia tampak bersyukur dengan menggunakan uang sehemat mungkin.

BACA JUGA:Salad Buah dari Rumah Salad Lubuklinggau Memang Bikin Ketagihan

“Untuk sehari pendapatan ini lumayan jadilah beguyur, tetap bersyukur mencari nafkah selagi halal,” katanya.

Mitra menyampaikan, perabotan rumah tangga yang dibawa itu, melainkan menyambut dari home industri.

“Barang ini milik orang lain, bapak cuma menjualnya saja,” ujarnya.

Lanjutnya, profesi penjual perabotan rumah tangga kelilling di Lubuklinggau sulit, daya beli masyarakat minim.

Kategori :