MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau menjatuhkan hukuman 5 tahun dan 6 bulan penjara.
Bujang usia 40 tahun ini juga dikenakan denda Rp 1 milyar, subsider dua bulan kurungan. Putusan itu dibacakan hakim Verdian Martin,SH dalam sidang Selasa 20 Februari 2024.
Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Vina Astria,SH. Sebab sebelumnya terdakwa dituntut dengan hukuman 9 tahun penjara.
Suparman Jaya merupakan Warga Desa Srimulyo, Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas. Ia jalani sidang karena terbukti mensodomi pelajar inisial FA (14) warga Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA:Jual Beli Mobil Berujung Penjara, Kejadian di Tugumulyo
Sidang yang diketuai Hakim Verdian Martin,SH dengan anggota Lina Safitri Tazili, SH dan Tri Lestari, SH dengan panitera pengganti (PP) Efendy Sulityo, SH.
Dalam perkaranya Hakim Verdian Martin,SH menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan bersalah melanggar Pasal 82 Undang Undang RI No 17 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pertimbangan Hakim, hal yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya, dan sudah ada perdamaian antara terdakwa dengan pihak korban.
Majelis Hakim Verdian Martin,SH lalu bertanya kepada terdakwa atas putusan tersebut. Terdakwa nyatakan terima. Sementara JPU nyatakan pikir-pikir.
Dalam perkaranya JPU Vina Astria, SH menyatakan bermula pencabulan dilakukan terdakwa terjadi Selasa 31 Oktober 2023 sekitar pukul 21.00 WIB di teras kelas salah satu SD di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA:Jangan Ditiru, Asyik Bermain Game di Hanphone Disambar KA Babaranjang, Begini Kejadiannya
Korbannya seorang anak laki-laki sebut inisial FA (14), yang dicabuli terdakwa dengan cara dioral seks.
Modus yang dilakukan terdakwa yakni dengan terdakwa mengiming-ngiming korban dengan cara diberi uang Rp50 ribu agar bisa melakukan pencabulan terhadap korban. Bahkan sebelumnya terdakwa pernah melakukan hal yang sama terhadap korban dengan memberikan paket internet.
Terungkap bahwa selain korban ada anak lain yang juga dicabuli. Bahkan aksi ini sudah 10 kali dilakukan terdakwa, sampai akhirnya korban melaporkan kepada ayahnya. Kemudian informasikan, Selasa 31 Oktober 2023 malam setelah mencabuli korban, terdakwa datang ke Polsek Tugumulyo dengan tujuan melapor kehilangan HP.
Lebih lanjut, di saat itu, korban juga diajak ke Polsek. Karena terdakwa menduga, korban yang mencuri HP miliknya. Namun setelah dilakukan pendalaman oleh petugas, ternyata korban FA yang diajak ke Polsek, adalah korban pencabulan.