LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Masih dalam suasana Pemilu 2024 banyak dimanfaatkan para pelaku untuk melakukan kejahatan.
Seperti di Kota Lubuklinggau sekarang dalam satu bulan sudah tiga motor yang diembat pencuri. Itu berdasar catatan Polres Kota Lubuklinggau.
Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 22 Februari 2024, Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan membenarkan hal tersebut.
Untuk tahun 2024 ada tiga laporan yang masuk dengan semua kehilangan sepeda motor.
Dikatakan Kasat, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) untuk tahun 2023 ada 13 tersangka dengan 39 laporan. Sedangkan Januari sampai 23 Februari 2024 ada tiga laporan.
BACA JUGA:Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Dilaporkan ke Propam
“Di Kota Lubuklinggau semua rawan curanmor. Biasanya pelaku cari tempat yang sepi dan motor yang tanpa ada kunci pengaman. Modus curanmor yang penting diwaspadai yakni biasanya motor yang ada didepan masjid, yang korban lagi salat atau dalam masjid,” . papar AKP Hendrawan.
Selain itu ia menjelaskan bahwa pelaku curanmor biasanya menggunakan kunci T untuk jebol motor agar mudah hidup.
“Bahkan dari pengakuan pelaku yang kita tangkap banyak belajar dari YouTube. Bagi yang telah mahir biasanya paling lama 5 menit motor sudah bisa dihidupkan. Pelaku melakukan curanmor rata-rata karena himpitan ekonomi, ada juga karena punya kesempatan, pengguna narkoba, dan judi slot," ungkap AKP Hendrawan.
Pelaku rata-rata umur 20 sampai 30 tahun atau paling banyak remaja.
BACA JUGA:Kasus Gratifikasi Dana Komite Sekolah Segera Disidang
Pelakunya sendiri macam-macam ada yang sudah Resedivis, ada juga pemain baru namun rata-rata diajak oleh resedivis, namun sekarang banyak pemain-pemain baru yang datang dari Kepala Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
"Rata-rata yang diincar pelaku curanmor yakni motor yang jauh dari pemiliknya, dan biasanya mereka patroli dahulu untuk mencari kesempatan, dan mencari motor yang tidak dikunci ganda agar mudah membawanya, karena apabila ketahuan banyak yang ketangkap basah,” papar AKP Hendrawan.
Untuk barang berharga korban rata-rata dijual para pelaku keluar daerah Kota Lubuklinggau yakni Kepala Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Sementara pelaku dari Bengkulu jual barang curanmor di Lubuklinggau.