Ketiga, dalam konteks kebaruan dalam leadership style, bisa jadi gaya kepemimpinan Suko-Rina Prana tidak akan jauh berbeda dengan periode Nansuko jilid ½. Artinya, relatif dapat diprediksi gaya kepemimpinan akan sama dengan Nansuko. Tidak adanya tawaran kebaruan ini juga bisa jadi akan menjadi pertimbangan konstituen dalam mendukung pasangan ini.
Keempat, diluar hal yang disampaikan diatas, bahwa keterpasangan Suko dan Rina Prana relatif ideal jika di lihat dari :
a). Pendekatan popularitas, dimana fakta bahwa keduanya adalah figur populer setidaknya dalam 10-15 tahun periode pemerintahan Kota Lubuklinggau. Tantangannya tinggal meningkatkan digit popularitas ini ke elektabilitas dan akseptabilitas.
b). Kombinasi secara usia maupun status gender laki-laki dan perempuan.
BACA JUGA:Bakal Nyalon Walikota Lubuklinggau, ini Kriteria Wakil Walikota yang Didambakan Sulaiman Kohar
Singkatnya, bahwa peluang keberpasangan Suko dan Rina Prana masih memungkinkan, meskipun menurut Eka Rahman saya peluangnya relatif kecil. Jikapun mereka berpasangan maka harus menyelesaikan dulu kendala-kendala teknis seperti dukungan parpol, konsesi logistik serta beberapa hal lain terkait kontestasi Pilkada Kota Lubuklinggau 2024.(*)