Leony pada awalnya menduga adanya serangan hacker dari luar, namun setelah melakukan penelusuran ternyata tidak adanya sistem validasi data terhadap angka 300.
“Ini harusnya sebuah fungsi, karena setiap hasi dari pembacaan Sirekap Mobile akan mengkonversi ke data numerik dan di konversi ke suara-suara masing-masing Paslon,” terangnya.
“Ternyata sudah tidak ada fungsi itu, karena fungsi fitur tersebut sangat vital sekali dan itu tidak mungkin dilakukan oleh tim sekaliber ITB,” paparnya.
Leony juga menjelaskan bahwa dirinya menerima informasi jika fitur editing untuk KPPS yang mengentri data dihilangkan.
BACA JUGA:Gerindra dan Demokrat Restui Pasangan Mawardi-Harnojoyo
Biasanya untuk sistem sebesar Sirekap, dalam informasi sosialisasi kalau adanya pembacaan salah, maka KPPS harus melakukan validasi data dan jika terjadi kesalahan dia bisa mengedit.
“Artinya ini adanya perubahan sejak dari program,” jelasnya. (*)