Saat sedang mengkonsumsi narkotika, PD berkata kepada terdakwa Arpan dan terdakwa Ardy “Payo nyari lokak be kito nyari motor,” dengan maksud mengajak terdakwa dan terdakwa untuk melakukan pencurian.
Kemudian terdakwa Ardy menjawab “Di mano?” yang langsung ditanggapi oleh terdakwa Arpan dengan berkata “Ado di Merasi nak lokak.”
Beberapa saat kemudian datanglah terdakwa Maliyadi sehingga terdakwa Arpan berkata kepada terdakwa Maliyadi “Payo antari Kami ke Merasi nak nyari lokak motor.”
Yang ditanggapi oleh terdakwa Maliyadi dengan menjawab “Galak Aku nganteri kamu, tapi tulah kasih aku duet.”
Lalu terdakwa Arpan memberikan satu bungkus rokok vigor dan uang sebesar Rp 30 ribu kepada terdakwa Maliyadi sebagai upah untuk mengantarkan para terdakwa melakukan pencurian dengan kekerasan.
BACA JUGA:Terbukti Membunuh Mahasiswa STAI Bumi Silampari Lubuklinggau, Pemuda Cianjur Dihukum Berat
Sehingga setelah itu PD bersama terdakwa Arpan, Ardy dan Maliyadi pergi menuju rumah korban DD di Dusan IV Desa Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas untuk melakukan pencurian.
Sesampainya di rumah korban Terdakwa Arpan, Ardy bersama PD masing-masing mengambil satu buah balok kayu yang berada di depan rumah korban untuk dijadikan sebagai senjata.
Setelah mengambil balok kayu terdakwa Arpan pergi ke belakang rumah korban dan mencongkel pintu belakang rumah korban tersebut menggunakan sebilah senjata tajam jenis pisau yang dibawa dari rumah terdakwa Arpan.
Sedangkan PD bersama terdakwa Ardy mengawasi sekitar.
Setelah pintu belakang rumah korban terbuka, Terdakwa Arpan, Ardy bersama PD masuk ke dalam rumah korban, dimana di dalam rumah tersebut terdakwa Arpan langsung mengambil satu bilah arit yang terdapat di dalam rumah.
BACA JUGA:Kasus BUMD Mura Sempurna, Ismun Yahya Kembalikan Kerugian Negara
Sementara terdakwa Ardy dan PD mengambil satu bilah parang yang berada di belakang pintu belakang rumah korban, lalu setelah mengambil arit dan parang.
Terdakwa Arpan, Ardy dan PD memeriksa ke dalam rumah korban dan melihat serta mengambil dua unit Handphone yang terletak di samping tempat tidur di dalam kamar tempat korban bersama istrinya yaitu saksi DA sedang tertidu.
Kemudian terdakwa Ardy dan PD membangunkan korban yang sedang tertidur tersebut dengan menggunakan satu buah balok yang dipegang oleh terdakwa Ardy.
Saat korban terbangun, terdakwa Arpan langsung membacok korban dengan menggunakan satu bilah arit ke arah kepala, kemudian membacok lagi kearah kepala tetapi ditangkis dan mengenai jari korban.