LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Malang dialami Aksan (4). Anak laki-laki yang tinggal di RT 02 Jalan Bima, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2 ini menjadi korban tabrak lari oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Peristiwa lakalantas itu terjadi di depan rumah, Jalan Bima pada Senin 1 April 2024 sekitar pukul 08.45 WIB.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar dibagian kepala dan luka di kaki.
Kejadian lakalantas ini viral di media online Facebook bahkan penabraknya sempat terekam kamera Circuit Closed Television (CCTV).
“Kami pihak keluarga meminta kepada orang yang merasa numbur (nabrak) ditunggu itikad baiknya,” jelas Andrian Pani (25) yang merupakan ayah kandung korban saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID Selasa 2 April 2024.
BACA JUGA:Pria asal Muratara ini Aniaya Suami Mantan Istri
Ia menjelaskan anak tunggalnya itu ditabrak seseorang pada Senin 1 April 2024 pukul 08.45 WIB.
“Pagi itu anak saya keluar akan jajan ke warung. Tiba-tiba datanglah sepeda motor yang keluar dari Lorong Bima mau ke arah Perumnas Rahma dalam keadaan ngebut, sehinggah motor tersebut menabrak anak saya,” Ungkap Andrian.
Saat kejadian, kata Andrian, ia sedang tidak di lokasi.
“Karena saya bekerja di Jambi, namun saat kejadian ada kakak kandung saya yakni saksi Aprizal Erwin yang hendak mengeluarkan sepeda motor untuk berangkat kerja. Dia dengar ada bunyi motor terbalik ternyata dilihat kakak saya di lokasi ada anak saya juga,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu, kaki anak tunggal Andrian mengalami luka dan lebam di kepala maka langsung dibawa ke klinik. Sekarang sang anak dirawat di RSUS Siti Aisyah.
BACA JUGA:Manager Perusahaan Sawit di Musi Rawas Gelapkan Uang Perusahaan
“ Saat kejadian yang nabrak ini membantu kakak saya mengangkat anak saya dan membawanya ke Klinik. Setelah mengantar anak saya ke klinik si penabrak langsung pamit, tidak kembali lagi untuk menjenguk anak saya. Padahal sebelumnya janji akan kembali lagi untuk jenguk anak saya. Saat ditunggu -tunggu sampai sekarang penabrak tidak nimbul-nimbul,” imbuhnya.
Seharusnya, kata Andrian, penabrak bertanggungjawab untuk mengobati putranya.
“Jangan sampai ditinggalkan begitu saja, karena korban masih anak-anak. Kami berharap penabrak harus ada cara karena itu anak manusia bukan anak anjing, paling tidak bantu mengobatinya,” harap Andrian.