LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam agama Islam, keluarga memiliki posisi yang sangat penting.
Orang tua adalah sosok yang berjasa dalam membimbing dan merawat kita sejak lahir hingga dewasa.
Namun, takdir kematian menghadirkan perpisahan yang tak terelakkan antara anak dan orang tua.
Ketika orang tua telah meninggal dunia, ada rasa penyesalan yang mungkin muncul dalam diri anak, terutama jika terdapat perbuatan atau kata-kata yang kurang pantas atau menyakitkan yang dilakukan sebelum kematian mereka.
Lalu bagaimana cara meminta maaf kepada ayah ibu yang sudah wafat?
BACA JUGA:Bagaimana Jika Suami Menafkahiku dengan Uang Hasil Judi Slot?
Ajaran Islam menjelaskan, meminta maaf kepada orang tua yang telah meninggal adalah tindakan yang mulia dan dianjurkan. Meskipun tidak mungkin berinteraksi langsung dengan mereka, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk memohon ampunan dan meminta maaf kepada orang tua yang telah tiada.
Pertama, mendoakan kedua orang tua. Doa memiliki kekuatan yang besar dalam agama Islam. Untuk itu, kiranya perlu meluangkan waktu untuk berdoa bagi kebaikan dan keselamatan orang tua yang telah meninggal.
Sampaikan permohonan maaf kita kepada Allah dalam doa kita dan mohonkan ampunan bagi orang tua yang sudah di alam barzakh. Berdoa adalah cara untuk menunjukkan ketulusan hati dan penyesalan kita atas kesalahan yang telah kita lakukan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa ada seorang anak yang telah wafat orang tuanya, lalu ia mengadu pada Rasulullah, kemudian Nabi mewasiatkan untuk mendoakan orang tuanya.
BACA JUGA:Hukum Memasang Gigi Palsu dalam Islam
“Diriwayatkan bahwa seorang anak yang kedua orang tuanya wafat sementara ia pernah berdurhaka terhadap keduanya, lalu ia berdoa kepada Allah sepeninggal keduanya, niscaya Allah mencatatnya sebagai anak yang berbakti,” (Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, juz II, halaman 573).
Kedua, bersedekah dan melakukan amal jariyah. Salah satu cara terbaik untuk meminta maaf kepada orang tua yang telah meninggal adalah dengan melakukan sedekah dan amal jariyah atas nama mereka. Amal jariyah adalah tindakan yang terus memberikan manfaat setelah seseorang meninggal dunia.
Misalnya, membangun sumur air, mendirikan lembaga pendidikan, atau menyumbangkan kitab suci Al-Qur’an. Dengan melakukan amal jariyah atas nama orang tua, kita dapat berharap agar mereka mendapatkan kebaikan dan pahala dari amal baik tersebut, dan diharapkan bahwa ini juga menjadi bentuk permohonan maaf kita kepada mereka yang telah meninggal dunia.
Menyedekahkan pahala pada orang tua yang sudah wafat dan masih hidup, dalam Islam hukumnya diperbolehkan dan pahalanya sampai kepada mereka. Penjelasan ini diterangkan oleh Syekh Zainuddin Al Malibari dalam kitab Irsyadul ‘Ibad, bahwa Ibnu Umar telah berkata,"Tidak ada masalah bagi kalian jika hendak bersedekah karena Allah dengan sedekah sunah untuk membagikan pahala sedekah tersebut pada kedua orang tuanya jika keduanya muslim. Maka pahala sedekah tersebut milik kedua orang tuanya, dan dia mendapatkan pahala seperti kedua orang tuanya tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala kedua orang tuanya."