KORANLINGGAUPOS.ID - TAHUN berganti teknologi pun semakin berkembang dan semakin nyaman digunakan bagi pengguna.
Di tahun 2024 ini teknologi yang bakal diprediksi meningkat penggunanya adalah teknologi Virtual Reality (VR).
Sebelum dinamakan VR teknologi di namakan "head mounted display" di kembangkan oleh Ivan Sutherland beberapa tahun setelahnya. Pada tahun 1974, Jim Clark meneliti helm dengan fitur head-mounted display.
Virtual reality secara komersial di dunia maya untuk pertama kali dikenalkan pada tahun 1989 oleh Jaron Lanier.
Kemudian dikembangkan sehingga terciptalah kacamata VR. Kacamata VR adalah sebuah teknologi yang menciptakan pengalaman yang interaktif bagi pengguna di dalam lingkungan simulasi. Teknologi ini memungkinkan pengguna VR merasakan sensasi seolah benar-benar berada di tempat yang direpresentasikan dalam dunia virtual (Lingkungan 3D).
BACA JUGA:Rumah Serba Canggih dengan Teknologi
Pengguna bisa merasakan langsung seolah-olah bisa berjalan-jalan di kota virtual, berinteraksi dengan objek-objek dalam lingkungan virtual, atau bahkan dapat berpartisipasi dalam permainan yang memerlukan gerakan fisik.
Dengan terus adanya inovasi teknologi setiap tahun, Virtual Reality terus mengalami Inovasi dalam kualitas grafis, resolusi layar, responsivitas dan juga penggunaan yang lebih leluasa mengeksplor di dalam dunia virtual dalam berbagai industri.
Lalu bagaimana Cara kerja VR (Virtual Reality)
Pertama pemetaan Lingkungan. Sensor inersia atau sensor kamera yang terpasang pada headset VR dapat melacak gerakan kepala pengguna. dengan adanya sensor inersia memungkinkan gambar yang di tampilkan di headset VR dapat gerakan kepala pengguna secara real-time, sehingga menciptakan ilusi seolah-olah pengguna benar-benar berada di dalam lingkungan virtual.
BACA JUGA:Kini Hadir Jaringan 5,5 G
Kedua pemrosesan grafis
Perangkat yang terhubung dengan headset VR bertanggung jawab untuk memproses grafis dan informasi lingkungan virtual. Prosesor grafis yang kuat digunakan untuk menciptakan objek, tekstur dan lingkungan visual di dalam dunia virtual.
Informasi tentang posisi kepala (sensor inersia) dan sudut pandang pengguna dikombinasikan dengan data grafis yang diolah untuk menampilkan visual yang realistis di dalam headset VR. Proses ini memerlukan daya komputasi yang tinggi supaya memberikan pengalaman visual yang realistis.
Ketiga interaksi pengguna. Pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual menggunakan kontroler tangan atau alat kendali lainnya. Sensor yang terintegrasi pada kontroler ini mendeteksi gerakan tangan dan jari pengguna, dan mengirimkan informasi tersebut ke sistem VR.