LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Perkembangan olahraga futsal tidak hanya digemari oleh pria dewasa atau remaja saja. Tapi oleh anak-anak.
Di era modern ini, perkembangan futsal semakin hari semakin pesat. Banyak sekolah juga membuka ekstrakurikuler futsal sebagai pilihan kegiatan olahraga.
Mini soccer, juga dikenal sebagai futsal yang merupakan varian olahraga sepak bola yang dimainkan di lapangan yang lebih kecil dengan jumlah pemain yang lebih sedikit dibandingkan dengan sepakbola biasa.
Adapun pemain dalam sepak bola hanya 11 orang yang diperbolehkan untuk masuk ke lapangan, dengan dalam sebuah tim terdapat 25 orang lebih termasuk official sedangkan mini soccer hanya 7 pemain saja secara umum.
BACA JUGA:Murid SDN 38 Lubuklinggau Berprestasi Bidang Futsal
Mini soccer merupakan ekstrakurikuler dan olahraga yang memiliki peminatan yang cukup tinggi, bahkan bagi anak laki laki.
Sementara, sepak bola skala kecil atau sering disamakan dengan futsal ini memang memiliki peminatan yang tinggi sekali, mengingat olahraga ini mirip dengan olahraga sepak bola.
Dimana euforia dalam olahraga ini memang sangat tinggi baik bagi negara barat dan juga negara asia tenggara seperti negara kita ini. Maka, tidak aneh jika mini soccer menjadi salah satu olahraga sekolah yang memiliki permintaan yang tinggi.
“Perbedaan anak ikut futsal di sekolah lebih riang lebih seneng, lebih happy, lebih aktif, serta lebih berani,” ujar Chandra selaku Pembina Futsal saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID.
BACA JUGA:Santri MTs Mazro’illah Lubuklinggau Berjuang Dalam Kejuaraan Futsal Tingkat NasionalLanjutnya, futsal merupakan olahraga yang memerlukan kerja sama tim, bukan permainan yang bisa dimainkan secara individu. Artinya dengan bermain futsal, anak dilatih untuk bekerja sama dengan temannya.
Bagaimana strategi latihan agar bisa membobol gawang lawan atau strategi mempertahankan gawang sendiri.
Untuk dapat bermain dengan baik, seorang anak harus rajin berlatih untuk mengembangkan kedisiplinan yang baik. Selain itu, anak juga dilatih untuk bertanggung jawab agar tujuannya tidak kebobolan.
Disamping itu, dalam sebuah kompetisi, sportivitas pasti diutamakan. Harus sportif terhadap lawan, tidak boleh melanggar peraturan, tidak boleh melawan wasit. Sikap sportif ini juga akan membentuk karakter anak menjadi lebih baik ketika ia besar nanti.
BACA JUGA:Top Banget! Tim Futsal SDN 58 Lubuklinggau Pertahankan Gelar Juara 1
“Langkah pertaman menjadi pesepakbola