Unik, SDN 81 Lubuklinggau Punya Ekstrakurikuler Rebana

Bidang yang mengharapkan ketuntasan akademik sedangkan sekolah non-akademik mempunyai target mengembangkan bakat pribadi siswa dan mampu bersaing dalam kompetisi non akademik antar sekolah dasar minimal sampai tingkat kecamatan. 

Seperti SD Negeri 81 Lubuklinggau yang terletak di Jl Gong Mas, Kelurahan Belalau I, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan mempunyai kegiatan ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa salah satunya yaitu rebana.

Diketahui, rebana merupakan salah satu alat musik tradisional yang khusus mengiringi hiburan atau kesenian Islam. Rebana berbentuk silinder dengan permukaan bulat. 

Warna permukaannya biasanya putih sedangkan warna sekitarnya hitam.

BACA JUGA:Benarkah? Ekstrakurikuler Pramuka Dihapuskan dari Kurikulum Merdeka,Begini Penjelasanya

Pada bagian samping rebana terdapat simpul melintang atau lurus. Rebana biasanya terbuat dari pohon leban, pohon kempas dan manggis.

Kepala SD Negeri 81 Lubuklinggau, Yesie Ardelina menyatakan, sekolah yang dipimpinnya tersebut memiliki ekstrakurikuler rebana yang dapat menjadi peluang siswa mengembangkan bakatnya. Hal ini disampaikan kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 25 April 2024.

Nah, untuk menyalurkan minat dan bakat siswa pada musik yang bernuansa religi. Maka, dipilihnya ekstrakurikuler rebana di SD Negeri 81 Lubuklinggau bukan tanpa alasan.

Dimana, rebana merupakan kegiatan yang penuh makna karena selain untuk melatih siswa dalam bermusik, rebana juga memiliki nuansa religi sehingga cocok untuk anak-anak yang tidak hanya mahir bermusik, namun juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya.

BACA JUGA:Keunggulan SDN 4 Muara Beliti Dibidang Akademik dan Ekstrakurikuler

Adapun maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler rebana tersebut untuk menyaring dan mengembangkan minat dan bakat siswa, berpartisipasi aktif dalam program Pendidikan Nasional dalam pengembangan diri peserta didik, mempersiapkan peserta didik siap bersaing dalam kompetisi non akademik.

Mengingat budaya rebana sudah mengakar di Indonesia patut dilestarikan.

Bukan hanya karena budaya rebana terdapat musik di dalamnya, namun ada unsur religi dan pesan moral yang disampaikan.(*)