RS Siloam Silampari Ajak Masyarakat Kenali Diabetes, Dampak, dan Cara Pencegahannya

dr. Rendi Er Pratama, Sp.PD saat menyampaikan materi dalam diskusi kesehatan, Kamis 25 April 2024 .-Foto : Yezi Fadly -Linggau Pos

Kejadian prediabetes perlu diwaspadai, karena jika tidak ditangani dengan benar dapat berkembang menjadi diabetes mellitus (DM) tipe 2, selain itu juga berpotensi mengakibatkan penyakit tidak menular lainnya seperti penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke.

Prediabetes tidak memiliki gejala yang jelas, jadi jika melakukan pemeriksaan ke dokter, maka dokter akan lebih melihat kepada faktor resiko.

“Jika saat ini anda berada kondisi prediabetes, maka dalam 10 tahun ke depan akan terjadi beberapa kemungkinan, pertama, bisa memberat menjadi diabetes tipe 2, bisa juga tetap menjadi prediabetes dan bisa juga menjadi normal. Orang yang memiliki faktor resiko, seperti kurang melakukan aktivitas fisik, sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, memiliki faktor keturunan (genetik) yang berpengaruh pada sekresi insulin dan kerja insulin, bertambahnya usia, orang yang memiliki riwayat hipertensi, gangguan lemak darah, kegemukan, dan lain-lain, orang seperti ini  memiliki resiko terkena prediabetes,”papar dr. Rendi.

Untuk melakukan deteksi dini diabetes, dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah.

Salah satu peserta diskusi kesehatan bertanya kepada narasumber. Foto : Yezi Fadly

BACA JUGA:Buka Bersama Rekanan Corporate, RS. Siloam Silampari Komitmen Beri Layanan dan Perawatan Terbaik Kepada Pasien

Deteksi dini bisa dilakukan di POSBINDU (POS BINaan terpaDU) dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Cara mengendalikan prediabetes adalah dengan melakukan perubahan  pola hidup, seperti meningkatkan aktivitas harian, menerapkan makanan sehat, batasi konsumsi gula, garam dan lemak, pertahankan berat badan ideal, dan lain-lain.

dr. Rendi kemudian melanjutkan pembahasan tentang Diabetes Mellitus (DM), penyakit kronik yang ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi akibat ke tidakmampuan tubuh dalam memproduksi dan atau menggunakan insulin.

Komplikasi kronik DM seringkali timbul karena kerusakan pembuluh darah kecil dan penyempitan arteri besar akibat hiperglikemia kronik.

Hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah dalam tubuh mencapai angka di atas batas normal. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes, terutama yang tidak menjalankan gaya hidup sehat.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam mengobati diabetes, hal utama yang mesti dikendalikan terlebih dahulu adalah kadar gula darah pasien.

Di akhir presentasinya Dokter Rendi  menyarankan peserta untuk melakukan pencegahan dini melalui skrinning, terutama bagi yang punya faktor  resiko, sehingga diabetes dapat di cegah.

Selanjutnya dr. Amelia Farianty, Sp.PD menyampaikan materi tentang Komplikasi Diabetes Mellitus.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan