Warga Resah Dua Tahun Konflik dengan Gajah
Seorang warga menunjukan jejak kai gaja di Desa Tri Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura). -Foto : Istimewa -
BACA JUGA:Edo Pimpin Ikatan Apoteker Indonesia Empat Lawang
Kades Imran mengaku sudah pernah mengusulan kapeda pihak PT MHP agar mereka jangan panen serentak sehingga amasih ada maakan gajah. Disamping itu juga Kades mengusulknan PT MHP menanam pisang, ubi yang merupakan makanan favorit gajah agar gajah tidak merusak tanamaan warga, Namun tampaknya usaualn tidak direspons oleh PT MHP hingga kini mereka masih panen serentak dan tidak mau menanam tanaman kesukaan gajah.
“Kebun warga banyak yang rusak. Kalau pondok sudah tidak terhitung lagi jumlahnya yang dirusak gajah, Ketika pondok warga dirusak gajah mereka terpaksa kembali ke rumah di dusun. Tapi kasihan bagi warga yang tidak punya rumah di dusun sehingga mereka terpaksa menumpang di rumah keluarga atau rumah warga yang tidak ditempati. Warga sudah sangat resah karena takut gajah datang dan merusak kebun. Kita juga takut bertindak kasar terhadap gajah itu nanti bisa terjadi apa-apa. Makanya saya himbau warga kalau melihat gajah diusur saja tapi jagan bertidak kasar nanti bahaya. Sehingga kami ini bingung mau berbuat apa,” paparnya.
Diakuinya Desa Tri Aggunjaya dan Dwesa Bumi Makmur dekat dengan habitat gajah. Namun gajah sering datang ke Desa Trianggunjaya karena jaraknya dari desa ke lokasi habitat gajah lebih kurang 8 kilo meter (KM). “Habitat gajah itu berada di kawasan PT MHP,” sebutnya.
BACA JUGA:Seluruh Caleg PAN Ikut LKAD
Desa Tri Anggunjaya Kades Imran juga mengaku sudah melapor secara langsung kepada Bupati Kabupaten Mura, Hj Ratna Machmud, juga kepada Wakil Bupati Hj Suwarti. “Kami berharap ada tindakan yang nyata dari pihak berwenang baik dari Pemerintah Kabupaten Mura ataupun PT MHP, agar kami ini bisa hidup damai tanpa rasa takut,” harapnya. (sin)