Quo Vadis Pilkada Lubuklinggau, Pasangan Ideal untuk Lubuklinggau

Pilkada Lubuklinggau.-Foto: Ilustrasi-

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Diantara semua  sejarah politik, tak ada yang begitu mencengangkan selain sebuah pertarungan politik ditiap level nya. Mulai dari pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan sebentar lagi kita akan menyaksikan pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baik tingkat provinsi sampai tingkat kota/ kabuapaten. 

Gambaran tentang perebutan kekuasaan ini sudah banyak dieja oleh banyak penulis atau pengamat, tentu semua itu dalam rangka menjawab Quo Vadis Pilkada Lubuklinggau atau kemana Pilkada Lubuklinggau.

Hal ini menarik perhatian salah seorang Dosen Universitas Jambi, Hansein Arif Wijaya.

Menurutnya mencarian pasangan ideal dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan fenomena yang kompleks dan memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi di tingkat lokal.

"Lubuklinggau, sebagai salah satu wilayah yang menjadi panggung dalam proses demokratisasi ini, menampilkan karakteristik unik yang menjadi pusat perhatian. Setidaknya terdapat tiga poin pandangan yang muncul dari perspektif saya yang ingin disampaikan," tegas Hansein.

Pilkada Lubuklinggau merupakan salah satu momen penting dalam dinamika politik lokal di Provinsi Sumatra Selatan. Kota ini memiliki sejarah panjang dalam proses demokrasi lokal, dimulai sejak reformasi politik di Indonesia.

Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayahnya, Lubuklinggau memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Namun, seperti banyak kota lainnya di Indonesia, Lubuklinggau juga dihadapkan pada berbagai tantangan dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan publik, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Melihat fenomena baleho dan spanduk serta yang ada di media sosial saat ini, nama-nama yang kerap bermunculan seperti, Sulaiman Kohar (Suko), Rustam Effendi, H Rodi Wijaya (Ketua DPD Partai Golkar), Rahmat Hidayat atau Yoppy  Karim (Ketua Partai NasDem Kota Lubuklinggau), lalu Hendri Juniansyah (Ketua DPC Partai Gerindra Kota Lubuklinggau), Imam Senen, Hambali (Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Lubuklinggau ),H  Taufik Siswanto (Ketua DPD Partai Demokrat), H Suhada (Ketua DPD PKS Kota Lubuklinggau), dan Subandio Amin. 

BACA JUGA:Soal Wakil Walikota Ideal di Pilkada Lubuklinggau, Para Calon Walikota Buka Suara

Banyak pertemuan yang dibungkus dengan silaturahuim serta kegiatan sosial yang di lakukan nama diatas seolah menjadi isyarat keseriusan mereka maju dalam kontestasi pilkada Lubuklinggau saat ini.

Pertama pergantian kepemimpinan dalam pilkada ini menandai upaya untuk mencari sosok baru yang dapat membawa perubahan yang signifikan dalam arah pembangunan kota. 

Setelah periode sebelumnya yang mungkin telah menghadapi sejumlah kendala atau tantangan, masyarakat Lubuklinggau kini berharap untuk melihat visi baru dan kebijakan yang inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Tak heran wajah baru tersebut memanfaatkan seluruh media dari baleho sampai media sosial.  Wajah baru yang secara konsisten memanfaatkan ruang media social secara efektif adalah Yopi Karim (YOK) saat ini menghiasi penampilannnya dengan packaging anak muda dan sangat responsip terhadap masalah yang di masyarakat. 

Selanjutnya ada HRW sebagai akronim yang populer, turut menghiasi dengan kegiatan kegiatan serta menjadi salah satu bakal kontestan yang di dukung oleh matan walikota sebelumnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan