4 Lokasi Komunitas Adat Tertinggal Rawan Kena Malaria, ini yang Dilakukan Dinkes Musi Rawas
Iwan Joko Sulistio -Foto : Dokumen Linggau Pos -
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Komunitas Adat Tertinggal (KAT) merupakan kelompok masyarakat yang tergolong rentan kena Malaria.
Hal Itu karena mereka aktifitas sehari-harinya keluar masuk hutan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas mendidik kader kesehatan dari kalangan KAT
Kepala Dinkes Kabupaten Musi Rawas, dr Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Iwan Joko Sulistio mengatakan KAT ada di 4 lokasi yakni di Kecamatan SLT Ulu Terawas, Kecamatan Muara Lakitan, L Sido Harjo Kecamatan Tugumulyo dan Harapan Makmur Kecamatan Muara Lakitan.
BACA JUGA:Catat, ini Syarat Mancing di Objek Wisata Danau Aur Musi Rawas
Di 4 lokasi KAD yang ada di Kabupaten Musi Rawas tersebut telah dibentuk kader kesehatan.
"Kita bentuk kader di KAT itu karena resiko untuk terkena Malaria sangat tinggi karena mereka masuk keluar hutan kerjaannya," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Menurutnya, kader yang dibentuk tersebut telah mampu melakukan pemeriksaan secara mandiri atau skrining dan juga bisa melakukan tata laksana.
"Mereka sudah diberikan pelatihan. Jumlah kader di setiap kelompok KAT tersebut sebanyak 5 orang," ungkapnya.
BACA JUGA:Cara Mudah Buat Tempe Daun yang Laris Manis ala Ibu Temu dari Tugumulyo Musi Rawas
Untuk melaksanakan tugas tersebut kader diberikan uang transport dananya Global Fund.
Global Fund merupakan lembaga internasional yang berdedikasi mengumpulkan dan menyalurkan dana untuk program Aids, Tuberkulosis, Malaria.
Kader tersebut terus dibina agar ilmunya tetap ingat untuk melakukan skrining.
Misalnya kalau ada anggota mereka baru pulang dari berburu atau masuk ke hutan mereka pergi terkadang berminggu-minggu. Sehingga sangat beresiko kena Malaria.