Pilkada Musi Rawas, Hj Suwarti : Pak Thamrin Sudah Dapat Restu Parpol
Hj. Suwarti.-Foto: Dokumen-Linggau Pos.
BACA JUGA:Pilkada Musi Rawas 2024, Ratna Machmud Berpasangan Adik Kandung Hj Suwarti?
Artinya Hj Suwarti harus pada posisi calon Bupati jika ingin maju dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.
Hj Suwarti yang saat ini menjabat Wakil Bupati Musi Rawas cukup diperhitungkan elektabilitasnya.
Tidak hanya itu, kata Fadhil, elektabilitas Hj Suwarti dikalangan komunitas Jawa juga tidak perlu diragukan lagi.
"Elektabilitas Hj Suwarti sudah bisa kita ukur sebagai t Wakil Bupati Musi Rawas. Demikian juga dibasis komunitas Jawa sudah bisa diukur," ungkap Fadhil.
BACA JUGA:TPS 02 Tempat Wakil Bupati Mura Nyoblos, Prabowo Menang Telak, Ini Jawaban Hj Suwarti
Sementara H Thamrin Hasan dikenal sebagai ‘Bapak Properti’. Mengingat bisnis properti atau perumahan yang digarapnya terkenal nyaris selalu sukses dan laku di pasaran.
Kehadiran H Thamrin Hasan jika disandingkan dengan H Suwarti digadang keterwakilannya di komunitas Musi menjadi salah satu faktor untuk mendongrak elektabilitas.
"Kita juga belum tahu apakah nantinya ada lagi figur lain dari komunitas Musi juga ikut mencalonkan diri di Pilkada 2024. Faktor ini juga perlu diperhitungkan untuk mengukur elektabilitas," jelasnya.
Ditambahkan Fadhil, untuk melihat bagaimana dukungan masyarakat di lapangan dan elektabilitasnya baru bisa diukur ketika pasangan Hj Suwarti dan Thamrin Hasan sudah terbentuk atau resmi dilaksanakan.
BACA JUGA:Pemilu 2024 Hj Suwarti Nyoblos di TPS 02 Megang Sakti, Ini Harapannya ke Anggota DPRD Terpilih Nanti
"Ini memang pilihan yang rumit bagi pasangan calon, di satu sisi tidak hanya mempertimbangan elektabilitas tapi juga melihat dukung dari partai politik (Parpol). Percuma saja elektabilitas bagus tapi kalau tidak ada dukungan dari Parpol yang mencalonkan atau dukungan dari masyarakat bagi calon independen, maka pasangan calon tidak akan terbentuk,” ungkap Fadhil mengingatkan.
Disamping itu juga, imbuh dia, faktor penentu Paslon dukungan logistik. Kalau tiga faktor dukungan tersebut sudah ada lalu mensigkronkan mencari popularitas dan eletabilitasnya.
"Kalau Paslon belum terbntuk belum bisa kita sebut kuat karena kemenangan tidak cukup hanya mengandalkan elektabilitas. Tapi juga ada hal-hal penting lainnya seperti dukungan Parpol yang mengusung calon, dukungan masyarakat bagi calon perseorangan dan dukungan logisitik," jelasnya.(*)