Ingin Selamat Dunia Akhirat, ini Saran Ketua MUI Lubuklinggau
Ketua MUI Lubuklinggau – Dr (Hc) KH Syaiful Hadi Maafi, BA-Foto : Dokumen -Linggau Pos
BACA JUGA:Kemenag Lubuklinggau Sebut Hanya 1 Lembaga yang Terima BOS Pesantren, ini Sebabnya
Kedua, jangan kalian durhaka pada Allah dengan melecehkan Al-Quran
Ketiga, jangan kamu durhaka pada Rasulullah.
“Kalau Rasulullah diolok-olok kamu jangan diam saja. Tapi bangkit bela. Karena agama yang dibawa Rasulullah itulah yang akan menyelamatkan kita. Siapa yang durhaka pada Rasululllah azabnya ada 3. Yakni kembali pada jahiliyah, keluar dari risalahnya Rasululllah, dan tidak dapat safaatnya Rasulullah,” terang Abah Haji.
Keempat, jangan kamu durhaka pada ibu bapakmu.
BACA JUGA:Pesantren Al Haadi Lubuklinggau Akan Laksanakan Lomba Pramuka Siaga dan Penggalang, Segera Daftar.
“Sebab jika itu terjadi dipastikan hidupmu tidak berkah. Terlebih anak laki-laki membiarkan ibunya, hanya membahagiakan istri dan anak, ibu bapak tak dipedulikan, sementara ridho Allah ada pada ridho ibu bapaknya. Tak ada amalan sunnah yang paling istimewa dibanding berbakti pada Ayah dan Ibu. Jadi, pesan Abah, jangan pelit pada ayah ibumu,” tutur Abah Haji.
Sebab kata Abah, ada 2 golongan orang yang akan dipercepat kualatnya sebelum mati.
Yaitu, orang yang durhaka pada ibu bapaknya dan orang yang mempelopori perbuatan-perbuatan mungkar.
“Maka sebagaimana pesan Ustadz Abdul Somad, menghadapi orang tua itu cukup dengan 3 langkah. Pertama diam, kedua diam dan ketiga diam. Jeleknya orang tua itu urusan dia. Kewajiban kita memuliakan mereka,” tutur Abah Haji.
BACA JUGA:Dana BOS Tahap 1 2024 Pesantren dan PIP Santri Cair, Segini Jumlah Besarannya
Kelima, Abah Haji berpesan kepada para santri jangan durhaka pada guru.
Sebab jika itu terjadi, maka ilmunya tak akan bermanfaat.
Keenam, jangan durhaka pada suami, sebab jika itu terjadi maka rumah tangganya tak bahagia.
Salah satu bentuk durhaka itu menyakiti hati suami dengan merendahkan suami, mendoakan keburukan untuk suami bahkan sampai menyakiti fisik suami.