Begini Kondisi Desa di Muratara yang Bakal Dikunjungi Presiden Jokowi 28 Mei 2024
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bakal berkunjung ke Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Muratara 28-29 Mei 2024. -Foto : Dokumen -IG Jokowi
MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bakal berkunjung ke Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Rencana Presiden landing ke Bandara Silampari Lubuklinggau 28 Mei 2024. Bahkan dikabarkan Jokowi akan menghabiskan waktu di Bumi Silampari hingga 29 Mei 2024.
Salah satu misinya datang ke Bumi Silampari adalah melihat situasi di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara yang terdampak banjir bandang.
Kades Sukamenang Al Fatan saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID membenarkan, jika tak ada aral rintangan desanya akan dikunjungi Presiden RI Joko Widodo.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Akan Menginap di Sini Saat Kunjungi ke Muratara, Lubuklinggau, Musi Rawas
“Kalau tidak salah beliau datang karena prihatin dengan situasi di Muratara. Karena kena banjir bandang, banyak sarana umum rusak. Salah satunya jembatan permanen di Sukamenang,” tutur Al Fatan.
Jembatan yang putus itu, kata dia, sebelumnya menghubungkan beberapa desa yakni Desa Rantau Telang, Tanjung Agung, dan Muara Tiku ada juga dua kampung Desa Sukamenang yang ada di seberang.
“Jembatan itu akses utama aktivitas warga, baik untuk sekolah, ke kebun, maupun kegiatan kemasyarakatan lainnya,” terang Kades Sukamenang.
Jembatan permanen yang rusak parah itu sepanjang 100 meter.
BACA JUGA:28-29 Mei 2024 Presiden Jokowi Bakal Kunjungi Musi Rawas, Lubuklinggau, Muratara
“Kami berharap dengan datangnya Pak Jokowi nanti, dilakukan pembangunan jembatan secara permanen, karena bangunan ini membutuhkan biaya yang sangat besar,” jelasnya.
Dengan rusaknya jembatan itu, kata Al Fatan untuk bisa keluar dari desa seberang sungai warga terpaksa menyeberang menggunakan perahu mesin (ketek).
Baik untuk mengangkat anak sekolah, motor bahkan ada juga mobil serta hasil pertanian warga.
“Tentu ini sangat susah,” terangnya.