Waspada, Gunakan Pupuk Berlebihan Justru Picu Serangan Hama
Petugas POPT Kecamatan Kecamatan Muara Beliti Suwanto saat monitoring padi di Desa Tanah Priuk milik kelompok Tekum Jaya.-foto : Dokumentasi POPT Kecamatan Kecamatan Muara Beliti -
BACA JUGA:Kejar Target Nasional Disdukcapil Gencar Laksanakan Go To School
Untuk pengendalian hama ini juga harus mengedepankan pengendalian yang rama lingkungan dengan beberapa cara. Seperti pemasangan lampu perangkap untuk menarik ngengat supaya tidak bertelur.
Lalu bisa melakukan pengamatan lahan, jika ditemukan gejala serangan mencari larva dan pembunuhannya.
Jika serangan pada daun bendera lebih dari 50 persen populasi tanaman, aplikasi insektisida berbahan aktif karbofuran atau fipronil, insektisida dengan kandungan fipronil dengan contoh merk regent.
Jika dibiarkan serangan hama putih palsu ini akan biasanya akan berhenti dengan sendirinya dan jarang mengakibatkan gagal panen.
BACA JUGA:1 Juni 2024 BPN Musi Rawas Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik
Tanaman padi yang terserang hama ini dapat pulih apabila air dan pemupukan dilakukan dengan baik.
Dari hasil monitoring yang dilakukannya di persawahan di Desa Tanah Periuk sudah nampak serangan Penyakit Kresek dan HPP.
Tapi masih ringan sekitar 2 sampai 3 persen, dalam satu hektarnya.
Kalau penyakit seperti itu ada terus dan perlu dikendalikan.
"Kami menghimbau kepada para petani agar selalu mematuhi apa yang di anjurkan oleh penyuluh dan POPT," jelasnya.
Jangan menggunakan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh petugas yang berwenang, serta jangan menggunakan pupuk yang berlebihan.
"Serta gunakanlah bibit padi dengan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit padi," paparnya. (*)