6 Jenis Minyak Goreng yang Ternyata Tidak Bagus untuk Kesehatan, Yukk Ketahui Apa Saja?

Reporter: MUHAMMAD HIDAYAT |

Editor: MUHAMMAD HIDAYAT |

Senin , 27 May 2024 - 06:25

6 Jenis Minyak Goreng yang Ternyata Tidak Bagus untuk Kesehatan, Yukk Ketahui Apa Saja?-Tangkap Layar-

Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

6. Minyak Canola (Canola Oil)

Meskipun minyak canola sering dianggap sehat karena mengandung lemak tak jenuh tunggal, banyak minyak canola yang dihasilkan dari tanaman transgenik (GMO) dan diproses secara kimiawi.

Proses pemurnian ini dapat menghasilkan lemak trans dan zat berbahaya lainnya.

Selain itu, minyak canola memiliki rasio omega-6 yang tinggi dibandingkan omega-3, yang dapat memicu peradangan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Memilih minyak goreng yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Sebisa mungkin, pilih minyak yang tinggi lemak tak jenuh seperti minyak zaitun extra virgin, minyak alpukat, atau minyak kacang.

Batasi penggunaan minyak yang tinggi lemak jenuh dan omega-6, dan hindari minyak yang mengandung lemak trans.

Dengan memilih minyak goreng yang lebih sehat, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung, peradangan, dan masalah kesehatan lainnya.(*)

6 jenis minyak goreng yang ternyata tidak bagus untuk kesehatan, yukk ketahui apa saja?                            koranlinggaupos.id- menggunakan minyak goreng dalam masakan adalah hal yang umum, tetapi tidak semua minyak goreng memiliki dampak yang sama terhadap kesehatan. 
beberapa jenis minyak goreng sebenarnya dapat membahayakan kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau dalam jangka panjang. 
berikut adalah beberapa jenis minyak goreng yang kurang baik untuk kesehatan dan alasan mengapa mereka harus dihindari atau dikonsumsi dengan hati-hati.
baca juga:gurih tapi berisiko, 5 jenis minyak goreng ini ternyata tak baik untuk kesehatan
1. minyak sawit (palm oil)
minyak sawit banyak digunakan karena harganya yang murah dan sifatnya yang stabil saat dipanaskan. 
namun, minyak ini mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol ldl (kolesterol jahat) dalam darah. 
peningkatan kolesterol ldl dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 
baca juga:2 ton beras dan 400 liter minyak goreng ludes
selain itu, proses produksi minyak sawit seringkali terkait dengan deforestasi dan kerusakan lingkungan, yang juga merupakan isu penting yang perlu dipertimbangkan.
2. minyak kelapa (coconut oil)
meskipun minyak kelapa populer dalam beberapa diet dan dianggap memiliki beberapa manfaat kesehatan, minyak ini juga mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi. 
mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. 
baca juga:gurih tapi berisiko, 5 jenis minyak goreng ini ternyata tak baik untuk kesehatan
penelitian menunjukkan bahwa mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
3. minyak jagung (corn oil)
minyak jagung sering digunakan karena harganya yang terjangkau dan titik asapnya yang tinggi, sehingga cocok untuk menggoreng. 
namun, minyak ini kaya akan asam lemak omega-6, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menyebabkan ketidakseimbangan dengan asam lemak omega-3 dalam tubuh.
baca juga:5 produk skincare lokal terbaik 2024 untuk kulit berminyak yang sudah bpom
ketidakseimbangan ini dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan arthritis.
4. minyak kedelai (soybean oil)
seperti minyak jagung, minyak kedelai juga mengandung tinggi asam lemak omega-6.
selain itu, banyak minyak kedelai yang dihasilkan dari kedelai transgenik (gmo), yang menimbulkan kekhawatiran tentang dampak kesehatan jangka panjangnya.
baca juga:5 manfaat minyak ikan bagi kesehatan tubuh, salah satunya ampuh menurunkan risiko penyakit jantung 
konsumsi minyak kedelai dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam lemak dalam tubuh, memicu peradangan dan masalah kesehatan lainnya.
5. minyak sayur campuran (vegetable oil)
minyak sayur campuran sering terdiri dari berbagai jenis minyak yang murah dan banyak mengandung lemak jenuh dan trans.
minyak ini sering melalui proses pemurnian yang dapat menghasilkan lemak trans, yang sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
baca juga: jarang diketahui, inilah 5 manfaat luar biasa dari minyak jelantah 
lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol ldl dan menurunkan kadar kolesterol hdl (kolesterol baik), meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
6. minyak canola (canola oil)
meskipun minyak canola sering dianggap sehat karena mengandung lemak tak jenuh tunggal, banyak minyak canola yang dihasilkan dari tanaman transgenik (gmo) dan diproses secara kimiawi. 
proses pemurnian ini dapat menghasilkan lemak trans dan zat berbahaya lainnya. 
baca juga:campuran odol dan minyak kayu putih rasakan 5 manfaat bahagia untuk rumah tangga
selain itu, minyak canola memiliki rasio omega-6 yang tinggi dibandingkan omega-3, yang dapat memicu peradangan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
memilih minyak goreng yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. 
sebisa mungkin, pilih minyak yang tinggi lemak tak jenuh seperti minyak zaitun extra virgin, minyak alpukat, atau minyak kacang. 
batasi penggunaan minyak yang tinggi lemak jenuh dan omega-6, dan hindari minyak yang mengandung lemak trans.
baca juga:gurih tapi berisiko, 5 jenis minyak goreng ini ternyata tak baik untuk kesehatan
dengan memilih minyak goreng yang lebih sehat, anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung, peradangan, dan masalah kesehatan lainnya.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, MINGGU, 7 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan