JCH Lubuklinggau Melihat Langsung Rumah Persembunyian Rasulullah di Kota Thaif
JCH Lubuklinggau foto bersama jelang keberangkatan ke Kota Thaif dan Miqot Qomul Manazil, Selasa 28 Mei 2024.-Foto : Eni Puji Lestari-Kontributor Haji Linggau Pos
MAKKAH, KORANLINGGAUPOS.ID – Selasa 28 Mei 2024 mulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS) Jemaah Calon Haji (JCH) Kota Lubuklinggau Kloter 02 Palembang dibawah KBIHU Linggau Mura berangkat ke Kota Thaif dan Miqot Qomul Manazil.
“Ya, hari ini kami ziarah ke Kota Thaif dan sekalian umrah sunnah dengan Miqot Qornul Manazil bagi yang mampu. Kami menggunakan 6 bus,” tutur Eni Puji Lestari Kontributor Haji KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 28 Mei 2024.
Ada beberapa catatan menarik yang disampaikan Eni. Terutama ketika di Kota Thaif.
“Kami ke Masjid Addas di Thaif. Ini adalah tempat bersejarah orang Islam karena di tempat ini Rasulullah SAW dengan dibantu orang Quraish yang bernama Addas bersembunyi dari kejaran orang Quraish,” tutur Eni menirukan penjelasan H Win, Petugas Haji KBIHU Linggau Mura.
JCH Lubuklinggau saat mengunjungi Masjid Addas, tempat Rasulullah SAW dengan dibantu orang Quraish yang bernama Addas bersembunyi dari kejaran orang Quraish.-Foto : Eni Puji Lestari-Kontributor Haji Linggau Pos
BACA JUGA:Bus Shalawat Siaga Layani JCH Lubuklinggau Muratara, 450 Armada Tersedia Berikut Rutenya
Bahkan H Win memberikan penjelasan tertulis mengenai Masjid Addas di Thaif .
H Win menerangkan, setelah dari Gua Hira di Jabal Nur Makkah, ketika berdakwah di Thaif, Nabi Muhammad sempat dilempari batu hingga berdarah kakinya. Sekembalinya dari Thaif Nabi Muhammad mampir di Naklah. Di sinilah turun Surah Al Ahqaf ayat 29.
Kata H Win, kesedihan yang luar biasa dialami Nabi Muhammad saw di tahun ke-10 kenabiannya.
Mengutip dari laman detik hikmah, H Win menerangkan kala itu sekitar tahun 619 Masehi, Siti Khadijah istri tercinta yang selalu mendukung dakwahnya wafat. Disusul oleh sang paman Abu Thalib yang selama ini membela Muhammad dari kejahatan orang kafir Quraisy juga meninggal dunia.
BACA JUGA:JCH KBIHU Armina Selesai Melaksanakan Umroh Wajib JCH dari Musi Rawas Segera Bergabung
Sepeninggal Siti Khadijah dan Abu Thalib, orang kafir Quraisy kian bertindak semena-mena kepada Rasulullah SAW. Tak hanya kepada Nabi Muhammad, bahkan para sahabat juga mendapat perlakuan serupa.
Sang penghulu Rasul itu akhirnya memutuskan pergi ke Thaif sebuah kota di dataran tinggi yang berjarak sekitar 60 mil dari Kota Makkah. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah menyebutkan, kepergian Nabi ke Thaif terjadi pada awal Juni tahun 619 Masehi atau 1.404 tahun lalu.
Tujuan utama Muhammad ke Thaif adalah berdakwah. Kota ini dipilih lantaran wilayahnya yang sangat strategis. Bahkan kaum kafir Quraisy juga ingin menguasai Kota Thaif. Sebab selain strategis, Thaif memiliki sumber daya pertanian yang bagus dan melimpah. Produknya antara lain, anggur, kurma dan mawar.