Ulah Oknum LSM Bikin Ratusan Kepala Sekolah ‘Geruduk’ Kejari Lubuklinggau
Pertemuan Pengurus PGRI Kota Lubuklinggau bersama Kepala SD, SMP, SMA dan SMK sederajat dengan Kajari Lubuklinggau Riyadi Bayu Kristianto di Kantor Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, Jumat 20 Oktober 2023. -Foto : Riena Fitriani Maris / Linggau Pos -
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Ratusan kepala sekolah dan guru SD, SMP serta SMA ‘geruduk’ Kantor Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, Jumat (20/10/2023). Hal ini dilakukan, karena mereka resah terlalu sering diintimidasi dan diteror oleh oknum LSM.
Sejak pukul 08.00 WIB, mereka pun sudah mulai berkumpul di Kejaksaan Negeri Lubuklinggau.
Menurut Ketua PGRI Kota Lubuklinggau, Erwin Susanto kedatangan mereka ini ingin menyampaikan langsung keresahan kawan-kawan pengurus PGRI Kota Lubuklinggau ke Kajari Lubuklinggau Riyadi Bayu Kristianto.
Mereka sering ditakuti-takuti terkait pengolaan dana BOS di sekolah. Dengan modus akan dilaporkan untuk diproses hukum terkait penyimpangan dana sekolah, meskipun belum terbukti. Bahkan saat mengintimidasi, oknum LSM kerapkali menunjukkan foto bersama Kajari Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Prediksi Chelsea vs Arsenal: Derby London, Tayang SCTV Pukul Berapa? Penentu Penguasa Derby London
“Banyak laporan kawan-kawan akhir-akhir ini, seperti guru dilaporkan siswa sehingga mengganggu pskiologi guru dalam melaksanakan tugas. Lalu maraknya Kepsek yang dilaporkan oleh oknum wartawan dan LSM disertai dengan tindakan intimidasi bahkan teror yang sangat menganggu kami dalam melaksanakan tugas. Padahal laporan ini belum tentu benar. Keresahan ini seringkali dialami kawan-kawan, yang akhirnya mendorong kami melakukan pertemuan hari ini,” ungkap Erwin.
Kepada Kajari Erwin menegaskan sekaligus meyakinkan jika mereka dalam menjalankan tugas tidak ada niat melakukan hal-hal seperti yang marak dilaporkan oleh oknum tersebut. Karena semua kegiatan yang mereka laksanakan sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat untuk satu tahun.
“Yang kami sayangkan oknum ini datang ke sekolah langsung ngegas, kami dibilang cuek, tidak peduli padahal itu tidak benar. Kami sangat welcome. Kontrol sosial silahkan tapi jangan sampai mengintimidasi bahkan sampai meneror dan langsung melapor ke APH. Jujur psikologis kami terganggu. Kami ini tidak terlatih untuk berhadapan dengan hukum, tapi dilatih untuk mengajar dan mendidik anak-anak. Kalau seperti ini, seolah kami ini kriminalitas kelas kakap,” tegasnya.
Pihaknya juga meminta ke pihak Kejaksaan, jika ada laporan yang masuk akal, bahkan tidak bisa dipertanggungjawabkan jangan langsung ditindak atau diteruskan.
“Ya jangan serta merta ditelan mentah-mentah laporan tersebut. Kita berharap pasca audiensi ini apa yang menjadi keresahan kami ini tidak terjadi lagi. Ya kalau masih bahkan tetap membuat kami merasa tidak nyaman, kita akan melakukan aksi dan mogok ngajar,” tegasnya lagi.
Menyikapi keresahan para Kepsek dan guru ini, Kajari Lubuklinggau Riyadi Bayu Kristianto menegaskan jika seharusnya Kepala Sekolah tak perlu takut, ketika yakin sudah melaksanakan tugas dengan baik, sesuai SOP, Prosedur dan aturan yang ada.
“Salah satu keresahan teman-teman guru tadi ada beberapa oknum mengatasnamakan Oknum LSM dan Media mengintimidasi mereka. Dan peristiwa ini membuat hampir seluruh guru yang hadir tadi merasa tidak nyaman, bekerja tidak nyaman, ada ketakutan dan kekhawatiran. Dan saya menyikapi ini tadi menyampaikan yang penting kerja yang baik sesuai aturan SOP serta prosedur saja. Selama bekerja sesuai aturan dan SOP jangan ada kekhawatiran dalam menjalankan tugas,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, jangan takut dengan foto. Siapapun bisa foto dan foto tidak ada kekuatan apapun.