Hp Rawan Dibajak dan Rekening Dikuras? Yuk Ikuti Tips Badan Intelijen Berikut
Hp Rawan Dibajak dan Rekening Dikuras? Yuk Ikuti Tips Badan Intelijen Berikut-Tangkap layar-Tangkap layar
KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus pembajakan Hp dan menguras isi rekening sering kali terjadi, namun kalian tak perlu khawatir karena terdapat berbagai cara bagi pengguna android dan iPhone untuk menghindari hal tersebut.
Badan Keamanan Nasional atau National Security Agency/NSA telah merilis panduan bertajuk "Mobile Devic Best Practices" yang merangkum perangkat iOS dan Android.
NSA juga membagikan tips bagi para pengguna Hp yang takut data-data di ponselnya dicuri, ataupun aplikasi perbankannya diretas.
Saran pertama dari NSA adalah untuk menggunakan PIN enam digit sebagai password, namun dengan catatan, pengguna harus menyalakan opsi menghapus data Hp setelah 10 kali kesalahan memasukkan PIN.
BACA JUGA:7 Cara Mengatasi Baterai Hp yang Tidak Bertambah Saat Dicas, Nomor 4 Paling Tak Terduga
Tips lainnya adalah dengan mematikan Bluetooth saat tidak sedang digunakan, dan jangan menggunakan jaringan WiFi publik, termasuk mematikan opsi WiFi saat sedang tak digunakan.
Jaringan WiFi tak terpakai yang disimpan di Hp juga harus dihapus," kata NSA.
Pengguna juga disarankan untuk selalu menjaga kontrol fisik terhadap Hp yang digunakan, artinya jangan membiarkan Hp dipakai oleh orang tak dikenal.
Kemudian, NSA juga menyarankan pengguna untuk menginstal aplikasi seperlunya saja, yakni aplikasi yang benar-benar dipakai setiap hari.
BACA JUGA:Yuk Cek Cara Membuka Blokir WA Orang yang Memblokir Kita
NSA mengingatkan supaya hanya mengunduh aplikasi dari sumber yang resmi, yaitu App Store untuk iOS dan Play Store untuk Android, serta jangan lupa untuk menutup aplikasi yang sudah tidak dipakai.
Ketika ada pembaruan software untuk Hp atau aplikasi, segera instal pembaruan tersebut.
NSA menyarankan para pengguna untuk tidak menggunakan perangkat mengirimkan informasi sensitif.
"Juga, jangan pernah membuka attachment atau link dari email tak dikenal," tegas NSA.