Angin Kencang Porak Porandakan Pohon Padi Roboh di Kecamatan Purwodadi

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M YASIN |

Rabu , 19 Jun 2024 - 20:45

Petani padi sawah saat sedang memanen padi milik nya yang roboh karena di terjang hujan angin beberapa waktu yang lalu di kelurahan O Mangunharjo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas.-Foto: MUSLIMIN/Linggau Pos-

angin kencang porak porandakan pohon padi roboh di kecamatan purwodadi                             musi rawas, koranlinggaupos.id - hujan deras dan angin kencang yang melanda kecamatan purwodadi kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel) beberapa akhir ini berdampak pada robohnya pohon padi sawah yang sudah siap dipanen.
salah satunya padi milik asnur warga dusun ii desa rejosari. 
namun demikian menurut asnur, pohon padi yang roboh itu tidak berpengaruh dengan hasil produktivitasnya. hanya saja saat panen sedikit sulit.
dirinya menambahkan jika musim panen kali ini banyak padi yang roboh.
baca juga:siang ini, kpu launching pemilihan bupati dan wakil bupati musi rawas 2024
"tidaj hanya milik saya saja namun banyak juga punya teman-teman petani yang lain juga ikut roboh padinya," katanya kepada koran linggau pos. id, rabu 19 juni 2024. 
menurutnya pohon padi roboh dikarenakan diterpa angin yang kencang serta hujan yang lebat pada beberapa akhir ini. 
“pada musim tanam yang lalu itu padi kami ini diserang hama wbc sama walang sangit. alhamdulilah pada musim ini padi kami tidak terlalu parah serangan hamanya,” ucapnya.  
pada musim tanam yang lalu asnur mengaku hanya mendapatkan gabah 6 karung saja.
baca juga:buruan miliki hunian di perumahan grand riverside, cukup dengan rp5 juta bisa miliki rumah stylish modern
"itu sisa-sisa serangan hama wbc dan walang sangit. jika normalnya dengan luas lahan seperempat hektar biasanya mendapatkan hasil gabah sebanyak 15 karung lebih," ungkapnya.
asnur menyebut sawah yang digarapnya punya orang.
"saya hanya menggarap sawah orang lain dengan sistem bagi hasil yakni bagi 2 dengan pemilik sawah," akunya.
ditambahkannya, biaya produksi  bagi 2 misalkan kalau menggunakan pupuk 400 kg, maka itu dibagi dua dengan pemilik lahan. biaya obat-obatannya juga sama juga begitu.
selain serangan hama seperti tikus dan wbc di sini juga sering tidak mendapatkan air, karena jauh dari saluran irigasi.
baca juga:fauzi amro kurban 40 sapi untuk masyarakat mlm
saat ini sudah banyak teman-teman petani yang dulunya menanam padi kini beralih menanam jagung dan menanam palawija. "ya mau bagaimana lagi jika tidak begitu kami tidak mempunyai penghasilan," ungkapnya.
asnur berharap semoga hasil panen pada musim yang akan datang meningkat dan tidak di serang hama. "kami juga berharap kepada pemerintah untuk bisa mencari solusi agar air yang mengalir ke persawahan kami ini bisa lancar. selanjutnya kepada penyuluh agar sering datang mengontrol ke persawahan kami ini agar jika ditemukan hama itu dapat cepat diatasi," harapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 20 JUNI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan