Seorang JCH Musi Rawas Wafat di Makkah, Begini Penjelasan Sang Anak
KH. Khoirul Anam (kiri) bersama sang istri saat berada di Makkah mengikuti perjalanan Ibadah Haji 2024.-Foto : -Dokumen Keluarga
KORANLINGGAUPOS.ID - Kabar duka menyelimuti Jemaah Haji asal Kabupaten Musi Rawas, Kloter 18 Palembang yang saat ini sudah tuntas melaksanakan rangkaian ibadah haji di Mekkah Al-Mukaromah.
Seorang Jemaah Haji atas nama KH. Khoirul Anam wafat Selasa 18 Juni 2024 Pukul 14.30 WIB.
Kabar ini dibenarkan sang putra, Muhammad Nasrudin, S.Pd.I, M.Pd saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Kamis 20 Juni 2024 pukul 08.00 WIB.
BACA JUGA:JCH Lubuklinggau Sudah di Arafah, Begini Kondisinya
“Betul Mba. Bapak Wafat di Makkah Selasa 18 Juni 2024 pukul 14.30 WIB. Itu jam saya terima info dari Ketua Rombongannya. Tapi sebenarnya kata Ibu, Bapak sudah ‘ndak ada’ sejak subuh. Ibu sempat minta maaf, bapak juga sempat merespon Rabu waktu subuh itu. Setelah itu tubuh Bapak dingin semua. Menurut Ibu, beliau sudah ‘ndak ada’. Lalu dibawa ke rumah sakit, dan pukul 14.30 WIB dinyatakan meninggal dunia,” tutur Muhammad Nasrudin yang merupakan Kepala MA Al Mujahidin Ciptodadi Kecamatan Sukakarya ini.
Menurut Nasrudin, sang ayah menunaikan Ibadah Haji didampingi ibu berangkat dari Kabupaten Musi Rawas bersama Kloter 18 Palembang 2 Juni 2024.
“Ini kali pertama Bapak berangkat haji. Sebenarnya tahun 2023 beliau masuk kuota tambahan. Tapi karena persiapannya sangat mendesak, keluarga besar belum mengizinkan. Akhirnya tahun 2024 dapat panggilan berangkat ke Baitullah, barulah berangkat dengan Ibu,” tuturnya.
BACA JUGA:Hari ini JCH Lubuklinggau Bertolak ke Arafah
Selama ini, kata Nasrudin, sang Bapak tak pernah mengeluh sakit apapun. Bahkan almarhum yang dinyatakan paling sehat saat tes kesehatan. Almarhum juga paling semangat mengajak Jemaah manasik haji Tingkat Kecamatan Sukakarya.
“Makanya pas dapat kabar Bapak wafat kami kaget. Meski pada Senin malam 17 Juni 2024 saat Idul Adha kami sempat video call dengan Bapak dan Ibu. Saat itu Ibu bilang Bapak demam tinggi, mengingat suhu di Mina 48 derajat celcius. Meski demikian kami masih dengar suara Bapak ngomong masih jelas. Almarhum sempat bilang, ‘Bapak sudah agak nggak kuat.’ Begitu kata Beliau sama Kami. Saat itu rukun hajinya di Mina tinggal lontar jumroh ke-3,” jelas Nasrudin.
Tak disangka, Rabu siang 5 putra putri Beliau di Musi Rawas mendapat kabar duka ini.
BACA JUGA:Jelang Armuzna, JCH Diingatkan Jangan Lewatkan Satupun Rukun Haji
“Dapat kabar itu, kami langsung telepon Ibu. Ibu mentalnya pasti syok. Namun Jemaah di sana menguatkan Beliau. Sehingga saat lanjut Thawaf dan Sa’i pun lancar dilaksanakan. Kami sangat berterima kasih kepada petugas haji yang telah merawat Bapak meski sakit sebentar sudah dirawat dengan baik di sana.
Terima kasih juga Jemaah yang sudah membantu menguatkan Ibu kami di sana. Meski berduka, kami ikhlas dan ridho. Sebab banyak yang berdoa ingin wafat di Makkah. Dan Allah SWT mewafatkan Bapak Kami di sana. Kami yakin Bapak Husnul Khotimah,” tuturnya.