Tak Selalu Buruk, Ini Sisi Positif Game Esport Bagi Pelajar

Tak Selalu Buruk, Ini Sisi Positif Game Esport Bagi Pelajar-tangkap layar-@Media Bali

KORANLINGGAUPOS.ID - Esports telah menjadi bagian yang tidak bisa dihindari dari budaya populer di seluruh dunia. 

Namun, bukan hanya sekedar hobi atau hiburan; esports juga telah menemukan tempatnya di dunia pendidikan, membuka peluang baru bagi siswa dan sekolah.

Esports di sekolah merupakan kompetisi integrasi video game ke dalam program pendidikan formal. Hal ini dapat mencakup pembentukan tim esports di sekolah, pelatihan pemain, dan bahkan kurikulum terkait game dan teknologi.

Dalam laman University of Rochester disebutkan bahwa orang yang bermain game, khususnya FPS, memiliki persepsi kontras warna yang lebih baik. 

BACA JUGA:Haflatul Wada’ Tahun Pelajaran 2023/2024, PAUD Unggulan Ar-Risalah Lubuklinggau Tempatnya Anak-anak Juara

Bermain game membantu pemain menjadi lebih responsif terhadap corak warna yang berbeda. Gamer harus mampu melakukan aksi berbeda dengan masing-masing tangan secara bersamaan sehingga membutuhkan koordinasi mata tangan yang tinggi.

Berikut manfaat Esport antara lain :

Pertama mengembangan keterampilan, mainkan permainan kompetitif yang melibatkan berbagai keterampilan, termasuk strategi, kerja tim, dan pemecahan masalah. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Pelajar SDN 7 Juara 1 Lomba Pantonim Se-Kota Lubuklinggau, dan Siap GO Provinsi Sumsel

Kedua edukasi teknologi, Esports dapat menjadi jendela bagi siswa untuk memahami teknologi dan konsep seperti pemrograman, desain game, dan analisis data.

Ketiga komitmen dan disiplin, berpartisipasi dalam tim esports membutuhkan komitmen dan disiplin yang serius. Hal ini dapat mengajarkan siswa tentang tanggung jawab dan manajemen waktu.

Keempat kemungkinan beasiswa, di beberapa negara, pelajar yang ahli di bidang esports dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan beasiswa universitas, tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas akademiknya, karena esports masih dianggap sebagai aktivitas bermain namun memiliki dimensi kompetitif atau prestasi non-akademik.

BACA JUGA:Pelajar SMPN 4 Lubuklinggau Daur Ulang Barang Bekas

Namun disisi lain juga terdapat tantangan dalam Esport seperti gangguan dalam bidang akademik. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan