2 Cara Melunakkan Hati yang Keras Menurut Rasulullah SAW

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Sabtu , 29 Jun 2024 - 19:39

Memberi makan orang yang membutuhkan adalah salah satu cara mudah untuk melunakkan hati yang keras.-Foto : Dokumen Linggau Pos-

Sebab makan adalah di antara kebutuhan primer setiap manusia.

Dengan bergaul dengan orang-orang miskin dapat meningkatkan rasa ridha dan syukur seorang hamba atas nikmat yang dikaruniakan oleh Allah SWT, sementara bergaul dengan orang kaya potensial membuatnya kurang menghargai rizeki dari Allah SWT.

Kemudian, cara lain untuk melunakkan hati yang keras yakni dengan mengusap kepala anak yatim disekitar kita.

Mengusap maknanya, menyayangi, berlemah lembut, dan mengayomi anak-anak yang sudah tak memiliki orang tua lagi ini.

Sebab Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya ‘Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim laki-laki atau perempuan hanya karena Allah baginya setiap rambut yang diusap dengan tangannya itu mengalirkan banyak kebaikan, dan barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau laki-laki yang dia asuh, aku bersama dia di surga seperti ini (Nabi menyejajarkan dua jarinya).”

Dari hadits tersebut, Allah SWT memberikan kebaikan kepada orang-orang yang mengusap kepala anak yatim dengan ketulus ikhlasan.

Bahkan, sebanyak apa kebaikan seseorang kepada anak yatim sebesar itu pula Allah berikan kebaikan kepadanya nantinya, dengan harapan hati yang keras menjadi mudah melunak, terbuka terhadap kebenaran. (*)

2 cara melunakkan hati yang keras menurut rasulullah saw                            koranlinggaupos.id - pernah ngga sih, kita sadar melakukan kesalahan.
tapi mau minta maaf beraaaaaat banget. 
dalihnya banyak. kita sengaja ngga mau minta maaf, bisa karena ngga ada waktu ketemu, sibuk, takut ngeganggu, bahkan bisa juga kadang dengan alasan takut ngga dimaafin.
sulitnya mengucapkan minta maaf ini ternyata salah satu tanda kita mengidap penyakit hati yang keras dan perlu diwaspadai. 
allah swt berfirman dalam al-quran surat al-baqarah ayat 67 dan 74 mengambarkan kondisi penyakit hati keras. 
baca juga:ternyata ini sebab rasulullah menyebut ‘ipar adalah maut’
salah satunya kisah bani israil yang dilukiskan sebagai orang-orang yang sulit menerima kebenaran.
mirisnya hati kaum bani israil mengeras, susah disembuhkan, karena egoisme, gengsi, atau perasaan paling istimewa.
 meski demikian, penyakit keras hati meski susah disembuhkan bukan berarti tidak bisa diobati, jadi jangan khawatir.
sebab ada dalam sebuah kisah, ada seorang laki-laki datang mengadu kepada rasulullah saw mengungkapkan tentang hatinya yang keras.
baca juga:adab terhadap saudara ipar dalam islam
lalu  rasulullah saw dalam hadits riwayat  al-hakim dalam al-mustadrak menjawab, ‘jika kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.’ 
lalu rasulullah menganjurkan orang yang keras hatinya untuk melatih diri berempati dengan orang-orang lemah di sekitar, seperti dengan memberi makan orang membutuhkan.
kenapa dengan member makan?
sebab makan adalah di antara kebutuhan primer setiap manusia.
dengan bergaul dengan orang-orang miskin dapat meningkatkan rasa ridha dan syukur seorang hamba atas nikmat yang dikaruniakan oleh allah swt, sementara  bergaul dengan orang kaya potensial membuatnya kurang menghargai rizeki dari allah swt.
baca juga:inilah 9 cara terhindar dari sihir dan hakikatnya, begini menurut islam
kemudian, cara lain untuk melunakkan hati yang keras yakni dengan mengusap kepala anak yatim disekitar kita.
 mengusap maknanya, menyayangi, berlemah lembut, dan mengayomi anak-anak yang sudah tak memiliki orang tua lagi ini. 
sebab nabi muhammad saw  bersabda yang artinya ‘barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim laki-laki atau perempuan hanya karena allah  baginya setiap rambut yang diusap dengan tangannya itu mengalirkan banyak kebaikan, dan barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau laki-laki yang dia asuh, aku bersama dia di surga seperti ini (nabi menyejajarkan dua jarinya).” 
dari hadits tersebut, allah swt memberikan kebaikan kepada orang-orang yang mengusap kepala anak yatim dengan ketulus ikhlasan.
baca juga:hukum tinggal serumah dengan ipar dalam islam, menurut ulama lubuklinggau ustadz raji
bahkan, sebanyak apa kebaikan seseorang kepada anak yatim sebesar itu pula allah berikan kebaikan kepadanya nantinya, dengan harapan  hati yang keras menjadi mudah melunak, terbuka terhadap kebenaran. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, MINGGU, 30 JUNI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan