Petani Cabai Mengeluh Tanaman Diserang Penyakit Daun Keriting

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Selasa , 02 Jul 2024 - 19:41

Sujono Warga Desa A Widodo Kabupaten Musi Rawas memperlihatkan daun cabai yang keriting karena diserang penyakit.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

petani cabai mengeluh tanaman diserang penyakit daun keriting                            musi rawas, koranlinggaupos.id - petani cabai merah di kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel) saat ini mengeluhkan adanya serangan penyakit daun yang menyebabkan daun cabai menjadi keriting.
sujono warga desa a widodo, mengaku khawatir dengan serangan hama atau penyakit pada tanman cabai miliknya.
tanaman cabai milikinya itu daunnya menjadi keriting, sehingga membuat produksinya itu menurun sampai 50 persen.
selain itu daun cabai dan bunganya itu menjadi rontok. segala upaya sudah dilakukan seperti penyemprotan dan cara-cara lainnya itu sudah di lakukan. 
baca juga:dapat bantuan pompa dari kementan ri ini harapan petani desa suro 
"namun masih saja seperti itu daun cabainya," ungkapnya kepada koranlinggaupos.id, selasa 2 juli 2024.
tak hanya tanaman cabai punya  saja yang mengalami keriting daun, namun hampir setiap desa ada serangan hama atau penyakit seperti keriting daun.
"apakah ini akibat dari adanya perubahan musim dari musim kering ke musim penghujan," ucapnya nada bertanya.
dirinya menggeluti usaha menjadi petani cabai ini sudah cukup lama.
baca juga:2 pelajar kabupaten musi rawas lolos seleksi paskibraka sumsel 
sebelumnya itu dirinya hanya  menanam mentimun dan sayuran.
karena harga cabai cukup mahal saat ini maka dirinya menjadi tertarik untuk menanam cabai lagi.
untuk saat ini lahan yang ditanaman cabai luasnya sekitar  seperempat hektar. dengan jumlah bedengan 43 petak.
dari jumlah bedengan tersebut tanam cabai sebanyak 4.300 batang.
sujono mengaku belum menemukan cara untuk memulihkan tanaman cabai supaya tidak keriting daun lagi. sebelum bunga cabai ini timbul daun cabai ini tidak keriting. namun ketika bunga itu keluar dan mekar daun cabainya itu mulai menjadi keriting. 
baca juga:peningkatan kompetensi fitur assesmen database pemasyarakatan diikuti lapas narkotika kelas iia muara beliti
melihat kondisi seperti ini ia merasa pesimis untuk balik modal. karena modal yang telah ia keluarkan itu sudah cukup banyak dalam satu musim seperti ini saja bisa mengeluarkan modal sekitar rp 18 juta. itu modal dari mulai pembentukan lahan sampai saat ini.
pada musim ini ia sudah panen sebanyak 6 kali panen.
awal panen kemarin itu cuma dapat sekitar 5 kg karena kita masih memilih buah cabai yang sudah merah.
biasanya untuk panen selanjutnya itu bisa naik terus jumlah panen kita.
baca juga:ini pesan kapolres akbp andi supriadi pada hari bhayangkara ke-78 ke masyarakat musi rawas 
dua hari yang lalu kita panen buah cabainya itu dapat sekitar 40 kg.
"saat ini harga cabai sudah turun kalau untuk penjualan dari petani seperti kami ini, kami jual saat ini itu rp 35.000 sampai rp 40.000 perkilo," jelasnya.
untuk saat ini kita jual cabainya itu langsung ke pengepulnya.
jika hasil panen cabainya itu banyak biasanya pengepulnya itu datang ke sini langsung.
namun kalau hasil panennya itu sedikit kita yang mengatarkannya ke pengepul.
baca juga:pemdes l sidoharjo menyalurkan blt dd triwulan ii tahun 2024 ada 59 penerima 
"saat ini juga dilahan sedang tidak aman, seperti malam ini saja saya kemalingan. padahal sudah saya jaga di kebun ini namun masih saja hilang cabainya di batang. dalam musim tanam kali ini sudah dua kali saya kemalingan buah cabe," ungkapnya.
ia berharap kedepannya kalau bisa dari pihak dinas tanaman pangan hotikultura dan peternakan (dtphp) memberikan solusi bagaimana cara untuk membasmi hama yang mengakibatkan daun cabai menjadi keriting. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, RABU, 3 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan