Sarumin Gagal Panen Padi Kembangkan Tanaman Sayuran Lumai
Sarumin sedang panen sayuran lumai di lahan miliknya di Desa Satan Indah Jaya Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-
BACA JUGA:Dapat Bantuan Pompa dari Kementan RI Ini Harapan Petani Desa Suro
Waktu panen tidak lama hanya 40 hari setelah tanam (HST). "40 HST Sayur Lumai sudah bisa dipanen," ucapnya.
Proses penanaman sayuran lumai juga tidak terlalu susah, cukup kita bersihkan lahan dari gulma.
Setelah itu lakukan penyemaian langsung bibit sayur lumai dengan cara menghamburkan bibit langsung ke lahan.
Selain itu sebelum benih disebarkan dicampur pupuk urea dengan benih. Setelah tercampur baru dilakukan penyebaran benih ke lahan.
BACA JUGA:Petani Alpukat Desa Tamba Asri Berbagi Tips Atasi Serangan Hama
Setelah umur 10 hari dilakukan penyemprotan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan hama berupa ulat daun.
Untuk panen pertama dirinya mengaku dapat sekitar 600 ikat Sayur Lumai.
Panen kedua dirinya dapat sekitar 2000 ikat.
Biasanya panen ketiga itu lebih banyak lagi hasilnya.
Biasanya kalau panen yang ketiga itu buah lumai sudah muncul.
BACA JUGA:Harga Kakao Dunia Melambung Petani Kakao Musi Rawas Tersenyum Lebar
Jadi menanam sayuran lumai ini ada dua keuntungan selain bisa memanen daunya, bisa panen buahnya juga.
“Jadi secara hitung-hitungan jika menanam padi sama menanam sayuran ini lebih menguntungkan menanam sayuran. Dari segi waktu dan biaya itu sudah sangat jauh bedanya,” ucapnya.
Untuk harga sayuran lumai saat ini per ikatnya itu jika pengepul yang beli itu Rp 2.000.