Wujudkan Siswa Cerdas dan Berakhlak, SMPN Sukamulya Sumber Harta Gandeng Polantas dan Psikolog
Kepala SMPN Sukamulya Echa Sriyanti, S.Pd.I, Gr foto bersama narasumber. -Foto : Dokumen -SMPN Sukamulya
"Karena semua itu adalah kunci sukses dalam kelancaran kalian menempuh pendidikan."tegasnya.
BACA JUGA:Ukir Prestasi Gemilang, Siswa SMP Muhammadiyah Lubuklinggau Juara O2SN Tingkat Provinsi Sumsel
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Menjadi Generasi Z yang Cerdas, Berakhlak dan Siap Menyongsong Generasi Emas 2045 oleh Psikolog Een Efriyani.
Pada kesempatan itu, ia memaparkan materi tentang pencegahan bullying, penanaman mindset dan bagaimana cara menjadi generasi sukses.
Psikolog RS. Sobirin itu memberikan asesmen diagnosis awal, dimana ia membantu siswa mengenal gaya belajar mereka dengan menganalisa kemampuan mereka dalan menangkap pelajaran, apakah melalui audio, visual atau langsung praktek.
Sementara itu, Aipda Rinto Wijaya memberikan edukasi seputar peraturan berlalu lintas yang tidak boleh dilanggar siswa, salah satunya siswa tidak dianjurkan mengendarai kendaraan roda dua (sepeda motor).
BACA JUGA:Ayo Gabung di Bimbel Smart Lubuklinggau, Biaya Terjangkau Kualitas Memukau
Siswa juga diberikan pengetahuan jika setelah tamat sekolah nanti mau mengikuti tes masuk polisi, maka tidak boleh membuat tato pada tubuhnya.
Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Echa mengaku bersyukur seminar diikuti dengan antusias oleh siswa.
Ia menjelaskan, seminar ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan siswa menyambut tahun ajaran baru.
"Jadi di awal tahun ajaran, sebelum aktif belajar, kami tanamkan dulu perubahan mindset mereka, dengan menghadirkan Psikolog dan Polantas. Karena mereka saat ini berada dimasa pubertas yang sangat rawan melakukan hal-hal yang melanggar peraturan, salah satunya seperti melanggar lalu lintas."ungkapnya.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Sekolah Kedinasan Paling Top 2024 dengan Fasilitas Asrama Terbaik
Ketua FGP Cindo kabupaten Musi Rawas ini juga menjelaskan, dengan menghadirkan psikolog adalah sebagai langkah asesmen diagnosis awal, supaya siswa sadar bahwa mereka pada hakikatnya adalah cerdas, baik secara spiritual, emosional dan sosial.
Untuk mengetahui hal tersebut, anak harus terlebih dulu mengenali diri mereka, dan gaya atau metode belajarnya, karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
Ia berharap setelah mengikuti seminar ini siswa akan bisa menjadi pribadi yang cerdas, dsiplin dan bertanggung jawab.