10 Keunikan Tradisi Adat Pernikahan di Kalimantan Meresapi Kekayaan Budaya dan Simbolisme

Tradisi Pernikahan Unik di Kalimantan-screenshot-Muhammad Hidayat

BACA JUGA:DPT KPU RI Di-heck, Kominfo dan Menkopolhukam Turun Tangan

Pakaian Adat Dayak dan Banjar

- Pengantin adat Dayak mengenakan pakaian khas dengan hiasan kepala berupa tanduk kerbau, sementara pengantin adat Banjar tampil anggun dengan busana berwarna-warni dan mahkota.

Pentas Wayang Kulit dan Pagelaran Budaya

- Wayang kulit dan pagelaran budaya tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari pernikahan di Kalimantan, menghidupkan suasana dengan cerita-cerita klasik dan tarian tradisional.

Upacara Maras Taun dan Tedak Sinten

- Maras Taun adalah upacara pesta syukur untuk panen yang berlimpah, sementara Tedak Sinten adalah prosesi pemotongan rambut anak-anak yang dilakukan menjelang pernikahan.

Gendang Beleq dan Tabuik

- Di beberapa daerah, upacara pernikahan diiringi oleh Gendang Beleq, pertunjukan tari dan musik tradisional, serta Tabuik, yaitu pawai ungkapan syukur dengan membawa arca atau miniatur.

BACA JUGA:Pemerintah Berikan Insentif Mobil Listrik, Perlu Diketahui Ini Kelebihan dan Kekurangan Mobil Baterai ini

Ulos Batak dan Tandok Laut

- Pada pernikahan suku Batak di Kalimantan, Ulos Batak, kain tradisional Batak, dipakai sebagai lambang persatuan. Sementara suku Bugis memiliki tradisi Tandok Laut, menghadirkan perahu hias sebagai simbol kelautan.

Pernikahan di Kalimantan bukan hanya menyatukan dua individu, tetapi juga merayakan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang turun-temurun.

Setiap tradisi unik menjadi bagian tak tergantikan dalam perjalanan menuju kehidupan baru yang penuh berkah.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan