Ada 6 Faktor Penyebab Menurunnya Daya Beli Masyarakat, Apa Saja?

Reporter: MUHAMMAD HIDAYAT |

Editor: MUHAMMAD HIDAYAT |

Selasa , 13 Aug 2024 - 04:00

Ada 6 Faktor Penyebab Menurunnya Daya Beli Masyarakat, Apa Saja?-Tangkap Layar-

5. Utang yang Menumpuk

Utang yang menumpuk, baik itu utang kartu kredit, pinjaman bank, atau cicilan lainnya, bisa menggerus daya beli masyarakat.

Setiap bulan, sebagian besar pendapatan harus digunakan untuk membayar cicilan utang.

Akibatnya, dana yang tersisa untuk kebutuhan lain menjadi terbatas, sehingga daya beli menurun.

6. Krisis Ekonomi Global

Krisis ekonomi global, seperti resesi atau ketidakstabilan ekonomi di negara-negara besar, bisa berdampak pada daya beli masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Krisis ini bisa menyebabkan fluktuasi nilai tukar, kenaikan harga impor, atau penurunan ekspor, yang pada akhirnya berpengaruh pada kondisi ekonomi dalam negeri dan menurunkan daya beli masyarakat.

ada 6 faktor penyebab menurunnya daya beli masyarakat, apa saja?                            koranlinggaupos.id- daya beli masyarakat merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian.
ketika daya beli masyarakat menurun, hal ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu tetapi juga pada ekonomi secara keseluruhan.
dikutip koranlinggaupos.id dari berbaggi sumber, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, dan berikut adalah enam di antaranya.
baca juga:penuhi kebutuhan hidup sehari-hari memanfaatkan sumber daya alam yang ada di pekarangan rumah
baca juga:ada 6 poktan budidaya tanaman cabai di kecamatan stl ulu terawas
1. inflasi
inflasi adalah salah satu penyebab utama menurunnya daya beli masyarakat.
ketika harga barang dan jasa naik secara umum, nilai uang yang dimiliki masyarakat menjadi berkurang.
dengan kata lain, uang yang sama akan membeli lebih sedikit barang atau jasa dibandingkan sebelumnya.
baca juga:bangun masyarakat yang berdaya saing, triana sandi lakukan pembinaan pengurus pkk muba
baca juga:melalui ekskul tari, sdn 53 lubuklinggau lestarikan budaya indonesia
hal ini membuat masyarakat harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga mengurangi daya beli mereka.
2. pengangguran
tingkat pengangguran yang tinggi juga sangat berpengaruh terhadap daya beli.
ketika banyak orang kehilangan pekerjaan, pendapatan mereka tentu berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
baca juga:pengangguran merapat! lowongan kerja terbaru pt bank raya indonesia bumn bri group, buruan cek syaratnya!
baca juga:tetap semangat jangan menyerah, 7 jurusan kuliah ini terbanyak pengangguran di indonesia
tanpa pendapatan yang stabil, kemampuan untuk membeli barang dan jasa juga menurun, sehingga berdampak langsung pada daya beli masyarakat secara keseluruhan.
3. kenaikan harga bahan pokok
kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan bahan bakar sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
bahan pokok adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa dihindari, dan ketika harganya naik, masyarakat harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan ini.
baca juga:jangan panik, mendag sebut persediaan bahan pokok aman menjelang lebaran 2024
baca juga:harga gula dan bahan pokok lainnya mulai naik, disperindag kota lubuklinggau kembali gelar op. ini jadwalnya. 
hal ini membuat alokasi dana untuk kebutuhan lain menjadi berkurang, sehingga daya beli menurun.
4. pajak yang tinggi
peningkatan pajak, baik itu pajak penghasilan maupun pajak barang dan jasa, bisa menjadi salah satu faktor yang menekan daya beli.
pajak yang tinggi membuat penghasilan yang diterima masyarakat setelah dipotong pajak menjadi lebih kecil, sehingga uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa pun berkurang.
baca juga:gaji sebesar 2 juta per bulan apakah kena pajak? ini penjelasannya
baca juga:buruan cek kendaraanmu kena blokir atau tidak, ini 4 cara cek pajak kendaraan secara online
5. utang yang menumpuk
utang yang menumpuk, baik itu utang kartu kredit, pinjaman bank, atau cicilan lainnya, bisa menggerus daya beli masyarakat.
setiap bulan, sebagian besar pendapatan harus digunakan untuk membayar cicilan utang.
akibatnya, dana yang tersisa untuk kebutuhan lain menjadi terbatas, sehingga daya beli menurun.
baca juga:yuk bongkar 6 mitos dan pantangan malam 1 suro 2024 berdasarkan kepercayaan budaya jawa
baca juga:proklim merupakan program pemerintah pusat tujuannya melibatkan masyarakat antisipasi perubahan iklim
6. krisis ekonomi global
krisis ekonomi global, seperti resesi atau ketidakstabilan ekonomi di negara-negara besar, bisa berdampak pada daya beli masyarakat di berbagai negara, termasuk indonesia.
krisis ini bisa menyebabkan fluktuasi nilai tukar, kenaikan harga impor, atau penurunan ekspor, yang pada akhirnya berpengaruh pada kondisi ekonomi dalam negeri dan menurunkan daya beli masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, KAMIS, 28 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan