Mobil Antik Karya Anak Bangsa Unjuk Gigi Pada Pameran Mobil Klasik di PIM, Hingga Diminati Dunia

Mobil Antik Karya Anak Bangsa Unjuk Gigi Pada Pameran Mobil Klasik di PIM, Hingga Diminati Dunia-Tangkap Layar-Tangkap Layar

Diminati Dunia

Replika mobil klasik karya Tuksedo ini sampai diminati masyarakat dunia. Mereka melahirkan kembali mobil klasik dunia keluaran tahun 1950-an hingga 1960-an.

Sejak 2021 sampai Juli 2024, sebanyak 20 unit kendaraan yang sudah tidak ada di pasaran internasional, diproduksi kembali oleh studio tersebut.

BACA JUGA:BKN Resmikan, Jadwal Pendaftaran dan Tes Penerimaan CPNS 2024, Buruan Catat!

BACA JUGA:Ini Daftar Nama 18 Paskibraka 2024 Perempuan yang Harus Mencopot Jilbab di IKN

Untuk satu unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan yang sekitar 90 persen bahannya berasal dari produk dalam negeri, kecuali mesin. Tuksedo Studio didukung  oleh sekitar 80 tenaga kerja sekaligus pekerja seni sektor otomotif dari Bali.

Peminatnya tak hanya dari Indonesia. Tercatat ada sekitar 100 unit antrean yang berasal dari pencinta mobil klasik sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa lainya.

Sayangnya, produksi dan pengiriman untuk pemesanan konsumen internasional belum bisa dilakukan karena masih perlu menyesuaikan dengan aturan ekspor. Karenanya, Gusti berharap secepatnya ada dukungan pemerintah untuk regulasi ekspor ini.

"Pasalnya, untuk menjual ke luar negeri, tidak diperkenankan menggunakan sesuai merek kendaraan yang direproduksi itu, namun menggunakan nama pabrik miliknya," ucap Gusti.

BACA JUGA:Apa Jawaban Prabowo saat Ditanya Jokowi soal Keberlanjutan Proyek IKN? Begini Penjelasanya

BACA JUGA:Perayaan Upacara HUT RI Ke-79 Pada 17 Agustus Mendatang di IKN Tak Dihadiri SBY dan Megawati

Tuksedo Studio adalah pabrik mobil klasik handmade yang didirikan Puji Handoko, seorang arsitek asli Surabaya dan telah menetap lama di Desa Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Studio ini berpotensi masuk daftar tujuan wisata baru di bidang otomotif dari Kemenparekraf. 

Gusti mengatakan sudah beberapa kali disurvei oleh pihak Kemenparekraf, ada juga kunjungan pihak luar, termasuk pelajar sekolah sampai perguruan tinggi tanpa dipungut bayaran untuk melihat studio pembuatan mobil klasik tersebut

"Saat ini apabila melakukan kunjungan, pemberitahuan bisa disampaikan melalui media sosial yang dikelola pabrik replika mobil antik tersebut," ucap Gusti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan