SD Xaverius Lubuk Linggau Punya Ekstrakulikuler untuk Asah Kemampuan Akademik Siswa

KORANLINGGAUPOS.ID – Kegiatan ekstrakurikuler di SD Xaverius Lubuk Linggau tidak hanya sekedar mengisi waktu luang, tetapi juga menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan karakter dan skil.

Melalui berbagai aktivitas ekskul siswa belajar, bekerja sama, memecahkan masalah, mengenal satu sama lain dan belajar menjadi pemimpin dalam suatu kelompok yang ada di sekolah.

Hal ini membuktikan komitmennya SD Xaverius dalam pengembangan potensi siswa melalui berbagai kegiatan ekskul yang menjadi salah satu program sekolah.

Saat diwawancara oleh KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 29 Agustus 2024 Kepala SD Xaverius Lubuk Linggau Petrus Sugiarto,SE mengatakan bahwa ekstrakulikuler di sekolah bertujuan untuk membantu anak dalam hal kemampuan akademik.

BACA JUGA:Tim PBB Putri SMP Xaverius Lubuk Linggau Juara I Lomba Gerak Jalan Memperingati HUT RI ke-79

BACA JUGA:Semarak HUT RI ke-79 SMP Xaverius Lubuk Linggau Gelar Berbagai Lomba Seru

“Ekskul di SD Xaverius terdiri dari tiga bagian yaitu Pramuka yang merupakan ekskul wajib di sekolah, meskipun ada terbit undang-undang bahwa ekskul Pramuka tidak wajib tetapi pihak sekolah masih mewajibkan karena di ekskul pramuka ada nilai-nilai pendidikan karakter,”ungkap Petrus.

Lalu yang ke dua ada olahraga yang banyak cabangnya seperti karate, atletik, senam lantai, futsal dan bulu tangkis, sementara untuk ekskul bidang seni ada mewarnai, melukis, music, dan seni tari.

Jadi dari semua ekskul yang ada di sekolah siswa wajib untuk memilih satu atau dua ekskul mulai dari kelas I, II, III, IV,V, dan VI.

“Kedepannya juga saya menginginkan adanya ekskul seni drama, tetapi itu semua terkendala oleh kemampuan guru untuk mengajarkan siswa dalam seni drama atau seni teater,”jelas Petrus.

BACA JUGA:Tanamkan Jiwa Nasionalisme, TK, SD, SMP, dan SMA Xaverius Lubuk Linggau Upacara Bendera dan Parade Seni

BACA JUGA:SMA Xaverius Lubuklinggau Kirim 2 Tim PBB untuk Memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79

Tahun ini juga pihak sekolah mencoba membentuk kelompok untuk belajar MIPA, jadi kelompok MIPA ini hasil seleksi dari anak-anak yang memiliki kemampuan dalam Matematika dan Sains.

Dan kelompok ini tidak dipaksa tetapi dari niat siswa itu sendiri, tetapi itu semua ada sistem tes lagi antar siswa yang diambil 20 untuk Matematika dan 20 untuk Sains.