Cara Memilih Pemimpin yang Benar Menurut Islam, Ulama Lubuk Linggau : Golput itu Haram

Reporter: HIKMAH PUTRI |

Editor: SULIS |

Sabtu , 31 Aug 2024 - 20:58

Ustadz Raji Ibnu Latif, M.Pd.I-Foto : Dokumen-Linggau Pos

cara memilih pemimpin yang benar menurut islam, ulama lubuk linggau : golput itu haram                            koranlinggaupos.id – memilih pemimpin merupakan salah satu aspek penting dalam pilar suatu bangsa, apalagi di negara demokrasi seperti indonesia. 
pemimpin tentunya mempunyai peranan penting dalam mengambil kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
islam sangat memperhatikan masalah kepemimpinan dan memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana memilih pemimpin yang sesuai dengan pedoman islam.
saat diwawancara koranlinggaupos.id, sabtu 31 agustus 2024, ustadz raji ibnu latif, m.pd.i menerangkan, cara memilih pemimpin dalam islam salah satu patokannya yaitu alquran surat al maidah ayat ke 55.
baca juga:ulama lubuk linggau ajak maknai hut kemerdekaan ri ke-79 dengan 4 cara, “jangan joget-joget”
baca juga:paskibraka putri diminta bpip lepas hijab, ulama lubuk linggau tegaskan ada 4 aturan yang dilanggar 
allahumma inni a'udzubika min imratisshibyan was sufaha'. 
artinya: "ya allah, sungguh kami berlindung kepada-mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh."
dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri pemimpin yang baik yang harus kita pilih adalah pertama pemimpin yang beriman kepada allah dan juga kepada rasul, kedua mendirikan shalat, yang ketiga menunaikan zakat, yang keempat dia patuh tunduk.
kemudian, ustadz raji menjelaskan, patuh tunduk disini dalam artian patuh tunduk terhadap peraturan allah swt ketika dia menjadi pemimpin dia akan berusaha untuk mengajak masyarakat atau rakyatnya taat kepada allah swt.
baca juga:bercerai saat hamil? begini penjelasan ulama lubuk linggau
baca juga:program pemberian alat kontrasepsi bagi remaja ditanggapi ulama lubuklinggau
allahumma laa tusallith 'alainaa bidzunubinaa man laa yakhafuka fiinaa wa laa yarhamunaa
artinya: "ya allah dikarenakan dosa-dosa kami janganlah engkau kuasakan (beri pemimpin) orang-orang yang tidak takut kepada-mu atas kami dan tidak pula bersikap rahmah kepada kami."
memilih pemimpin ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mendapatkan agama yang lebih baik, perekonomian yang lebih baik maka orang yang golput tidak memilih maka hukumnya haram.
"golput ini menurut fatwa majelis ulama indonesia haram hukumnya. kenapa haram? seandainya kita tidak memilih kemudian yang terpilih adalah pemimpin yang buruk maka akan menyebabkan keburukan bukan hanya bagi kita namun juga bagi masyarakat luas," ujarnya.
baca juga:apakah boleh ada 2 sholat berjamaah bersamaan dalam satu masjid? ini penjelasan ulama
baca juga:mau masjid menjadi makmur ? ini tips dari ulama lubuklinggau ustadz hasbi saidina ali
lanjutnya, walaupun tidak ada pemimpin yang sempurna tapi paling tidak kita memilih calon-calon yang dapat kita pilih.
"saran dari saya, pilihlah pemimpin yang memang taat kepada allah, yang ibadahnya rajin yang zakat atau sodaqohnya rajin, yang dia berusaha menegakkan aturan allah atau mengajak orang-orang taat kepada allah,” ucapnya.
ditegaskan ustadz raji, jangan memilih pemimpin karena uang atau money politik karena hukumnya haram, dan pilihlah pemimpin yang membawa maslahah atau kebaikan yang lebih banyak untuk masyarakat, bukan hanya janji tapi memang benar akan membawa kebaikan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, MINGGU, 1 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan