PPL Desa Satan Indah Jaya Monitoring Tanaman Jagung Kelompok Tani Tunas Harapan yang Diserang Hama Ulat Grayak
PPL Desa Satan Indah Jaya Emi lianti saat melakukan monitoring pada tanaman jagung di kelompok Tani Harapan Jaya, beberapa waktu yang lalu.-Foto : Dokumentasi-PPL Desa Satan Indah Jaya
Ulat grayak sendiri memiliki daya migrasi tinggi dimana imago mampu terbang 100 km /malam dan 500 km sebelum meletakan telurnya.
Walaupun dengan bantuan angin, larva mampu menginvasi tanaman budidaya di sebelahnya.
BACA JUGA:Kelompok Tani Usaha Maju di Lubuk Linggau Tingkatkan Kesejahteraan Peternak Melalui Budidaya Sapi
BACA JUGA:Kelompok Tani Semangat Makmur Laksanakan Gerdal WBC Bersama POPT
Ulat grayak sendiri pada umumnya menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi di bawah tanaman, mulsa atau dalam tanah.
Sedangkan untuk gejala tanaman jika terserang hama ulat grayak itu, daun menjadi terkoyak, daun tanaman menjadi berlubang, terdapat seperti kotoran di sekitar pokok tanaman, jika serangan terlalu berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.
"Hama ini juga merusak bagian pucuk tanaman jagung, bagian daun muda. Jika hama ini telah menyerang pucuk muda tanaman dapat dipastikan tanaman jagung tersebut akan mati," tegasnya.
Namun hal tersebut bisa diatasi dengan cara pencegahan seperti, penggunaan benih dan varietas yang memiliki daya kecambah yang baik dan bebas penyakit.
BACA JUGA:Akan Bagikan Bantuan, BPP Tugumulyo Data Kelompok Tani
BACA JUGA:Kelompok Karya Tani Air Lesing Mura Lakukan Pengubinan, Untuk Mengetahui Hasil Panen
Selanjutnya lakukanlah penanaman waktu yang tepat, dan tepat waktu.
Hindari waktu yang tidak seragam pada satu lahan, hal tersebut untuk menghindari ketersediaan tanaman pada hama ini secara terus menerus.
Selain itu kondisi tanah yang baik dengan penggunaan pupuk secara seimbang dapat mengurangi intensitas serangan hama ulat grayak ini.
Dan bisa juga dilakukan sistem tumpang sari tanaman jagung dengan tanaman lain yang tidak disukai oleh hama ulat grayak, dan lakukan pengamatan setidaknya seminggu sekali untuk mengamati, mempelajari dan mengambil keputusan yang tepat jika ditemukan gejala serangan hama ini.
BACA JUGA:Kekurangan Air, Petani Padi Sukamulya Musi Rawas Gagal Panen