Silaturahmi HEBITREN Sumsel di Lubuk Linggau : Siapa Bilang Pesantren Gak Bisa Kaya, Begini Caranya
Suasana Silaturahmi HEBITREN Sumsel dengan tema ‘Ngaji Sogeh Siapa Bilang Pesantren Gak Bisa Kaya’ di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau, Kamis 7 November 2024 -Foto : Sulis/ Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID–Silaturahmi HEBITREN Sumatera Selatan (Sumsel) dengan tema ‘Ngaji Sogeh Siapa Bilang Pesantren Gak Bisa Kaya’ berlangsung Kamis 7 November 2024.
Kegiatan yang terpusat di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau ini dihadiri Ketua DPW HEBITREN Sumatera Selatan Dr. Hj. Izzah, M.Pd, Ketua DPD HEBITREN Lubuk Linggau Kyai Moh Arpan Al Haj, M.Pd, Ketua DPD HEBITREN Musi Rawas Ustadz Moh. Abrori Rusli, A.Ag, Ketua DPD Hebitren Muratara Ustadz Selamat Tulipri, M.Pd, Wakil Ketua DPD FORPESS Lubuk Linggau Muhammad Rudi, Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau KH Moch Atiq Fahmi, Lc, M.Ag, GR dan sejumlah Pimpinan Ponpes di Lubuk Linggau, Musi Rawas, maupun Muratara.
Untuk diketahui, HEBITREN merupakan singkatan dari Holding Ekonomi dan Bisnis Pesantren, HEBITREN merupakan organisasi independen dan non partisan, yang dibentuk untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi pesantren.
Dalam silaturahmi tersebut, Ketua DPW Hebitren Sumatera Selatan DrIzzah mengungkapkan, bahwa sudah pasti pesantren bisa mandiri. Namun saat ini yang perlu dilakukan adalah, pesantren jangan hanya bisa menghidupi dirinya sendiri. Melainkan pesantren harus juga bisa menghidupi orang lain di sekitarnya.
BACA JUGA:Pondok Pesantren Al Madani Gelar Usbuul Lughloh: Meningkatkan Kemahiran Santri Dalam Berbahasa Arab
BACA JUGA:Pondok Pesantren Al Haadi: Pendidikan Islami dengan Beragam Prestasi dan Ekstrakurikuler Menarik
“Pesantren ini kalau bisa ibaratnya payung. Bisa jadi tempat beteduh banyak wong,” ajak Dr Izzah.
Pada kesempatan itu, ia sharing tentang hasil Munas Hebitren yang diikutinya.
“Saat ini Hebitren dipimpin KH Wahab Hasbullah yang memang memiliki latar belakang wirausaha. Unit usahanya banyak. Dan ketika di Munas kemarin, kami mendapat materi bagus-bagus salah satunya dari Gus Aris Pengelola Puluhan Unit Usaha Pondok Pesantren Sunan Drajat. Diantara usahanya ada Supermarket, Café, Hotel, Rumah Makan di Malaysia dan Rumah Makan di Saudi. Penghasilan per bulannya Rp 200 Miliar padahal pesantrennya berada jauh dari perkotaan,” jelas Dr Izzah.
Pondok Pesantren Sunan Drajat membuka peluang besar bagi pesantren, khususnya dibawah naungan HEBITREN yang mau belajar.
Suasana Silaturahmi HEBITREN Sumsel dengan tema ‘Ngaji Sogeh Siapa Bilang Pesantren Gak Bisa Kaya’ di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau, Kamis 7 November 2024 -Foto : Sulis/ Linggau Pos-
BACA JUGA:Pondok Pesantren Al Madani Mencetak Generasi Berkualitas Dan Pengembangan Karakter
BACA JUGA:Memperingati Maulid Nabi SAW SMPN 3 Lubuk Linggau Berbagi Ke Pondok Pesantren
“Misal bapak ibu Pimpinan Ponpes ini pengen MOU membina SDM-nya agar bermental wirausaha, mengirim santri kelas akhir belajar di sana, yok kita bareng-bareng MOU dengan Pondok Pesantren Sunan Drajat. Mereka siap membina. Jadi bukan cuma shalat saja yang berjemaah, kaya pun kita harus bareng-bareng.
Pondok Pesantren Sunan Drajat bisa kita jadikan inspirasi, sebab rata-rata ustadz/ustadzah di sana sudah diumrohkan.
“Itu sebagai reward karena mereka sudah bisa membantu mengembangkan usaha pesantren. Apa tipsnya Pondok Pesantren Sunan Drajat bisa demikian besar usahanya? Salah satu kuncinya adalah mereka tidak menggabungkan antara usaha /wirausaha dengan mengajar. SDM-nya dipisah secara khusus sehingga fokus,” tutur Dr Izzah.