BRI Telah Kurangi Jumlah Kantor, Ini Alasan yang Ingin Digapai Dalam Bertrasformasi BRIvolution 2.0

BRI Telah Kurangi Jumlah Kantor, Ini Alasan yang Ingin Digapai Dalam Bertrasformasi BRIvolution 2.0-Tangkapan Layar-BRI

Ia mengungkapkan, hasil riset BRI menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya digital.

Masih lebih banyak yang menyukai layanan perbankan lewat agen.

BACA JUGA:Pemilik Usaha Wajib Miliki Tabungan BRI Simpedes, 3 Keuntungan Pengusaha Mikro

BACA JUGA:Nasabah BRI di Rupit Muratara Rasakan dan Nikmati Layanan BRILink dengan Segala Keuntungannya

"Bahkan, jangankan digital, ke bank saja masih enggan, masih lebih senang lewat warung-warung yang sifatnya dekat dengan rumah.

Tapi intinya adalah masih butuh physical presence dan personal touch," jelas Sunarso.

Sunarso menggambarkan, AgenBRILink persis seperti layanan kantor cabang BRI yang sesungguhnya.

Namun dalam bentuk agen. Agen-agen tersebut bisa berupa warung, toko kelontong, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:7 Keuntungan Tabungan BRI Simpedes yang Semakin Praktis dan Menjangkau Hingga Pelosok

BACA JUGA:BRI Peduli Pendidikan Salurkan Total Beasiswa Rp15 Miliar, Simak Keunggulan Program Pendidikan ini

"Tujuannya adalah supaya menjangkau masyarakat lebih luas, lebih dalam, dan lebih murah dengan tujuan meningkatkan inklusi keuangan tadi di wilayah-wilayah terutama yang tidak terjangkau oleh layanan bank secara formal," imbuh Sunarso.

Ia mengungkapkan, saat ini AgenBRILink terus bertumbuh dan jumlahnya sudah mencapai 1,022 juta agen di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Padahal, Sunarso mengingat pada tahun 2015, jumlah AgenBRILink masih sekitar 75 ribu.

Dari sisi bisnisnya juga potensial. Sunarso membeberkan pada tahun lalu, BRI menerima fee sebesar Rp1,5 triliun dari AgenBRILink.

BACA JUGA:Wujud Kepedulian Begini Gerak Cepat BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan