Kereta Tanpa Rel Otonom di Ibu Kota Nusantara Dikembalikan ke China Kenapa?
Kereta Tanpa Rel Otonom di Ibu Kota Nusantara Dikembalikan ke China Kenapa?-Tangkap Layar -
Sistem kendali otonom ART di IKN belum beroperasi secara optimal sebagaimana di China.
Tim evaluasi merekomendasikan peningkatan pada aspek adaptasi, keselamatan di kondisi lalu lintas campuran, dan keamanan siber agar sesuai dengan standar yang berlaku di IKN.
BACA JUGA:7 Alasan Kenapa Anak Sebaiknya Sekolah di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau
Kegiatan PoC ini melibatkan tim evaluasi independen yang terdiri dari pakar-pakar dari tiga perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan praktisi teknologi di Indonesia.
Tim ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo bersama Prof. Dr. Eng. Benyamin Kusumoputro, Prof. Dr-Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra, Prof. Dr. Ir.
Bambang Riyanto Trilaksono, Prof. Dr. Techn. Ir. Danang Parikesit, Dr. Nasrullah Armi, Aditya Dwi Laksana, dan Yanto Yulianto.
Evaluasi PoC dilaksanakan sejak 10 September hingga 22 Oktober 2024 untuk memastikan uji coba ini berjalan sesuai kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN).
BACA JUGA:Warga IKNN Lubuk Linggau Diajak Teladani Akhlak Rasulullah SAW
BACA JUGA:Cantiknya Peserta Karnaval Budaya Meriahkan Hari Jadi Muba ke-68
Keputusan mengembalikan ART ke China menunjukkan komitmen Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk memastikan teknologi transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) sesuai standar dan siap diterapkan secara luas.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemajuan teknologi transportasi yang lebih andal di masa depan, seiring pengembangan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar berstandar tinggi.