Pasangan Ramah-Pro kembali Tampil Memukau di Debat Terakhir, Simak Isi Closing Statemen 01
Calon Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud dan Wakil Bupati Musi Rawas, H Suprayitno Saat mengikuti debat kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musi Rawas, Sabtu 23 November 2024-KORANLINGGAUPOS.ID-FOTO : Muslimin/KORANLINGGAUPOS.ID
5. Pemantapan infrastruktur jalan dan jembatan dengan target 100 persen jalan mulus
6. Revitalisasi di bidang pertanian , untuk menjadikan Kabupaten Musi Rawas, sebagai lumbung pangan.
7. Memfasilitasi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
8. Perlindungan sosial yang meliputi santunan kematian, Jaminan sosial pekerja rentan, perlindungan bahaya kebakaran dan disabilitas serta perlindungan terhadap perempuan dan anak.
9. Memfasilitasi kegiatan keagamaan meliputi bantuan untuk rumah ibadah, pemberdayaan untuk pondok pesantren, program rumah tahfidz dan juga umroh.
Jika di cermati dengan seksama terlihat jelas bahwa, semua program tersebut menjawab kebutuhan masyarakat, karena memang menjadi tekad kami membangun Kabupaten Musi Rawas, untuk masyarakat.
Pada debat kedua ini Paslon Bupati dan wakil Bupati nomor urut 1 Hj Ratna Machmud dan H Suprayitno kembali memukau karena setiap pertanyaan yang diberikan oleh panelis bisa dijawab dengan cepat, tepat dan lugas.
Kemudian pada sesi terakhir Paslon Bupati Musi Rawas nomor urut 1 Hj Ratna Machmud dan H Suprayitno menyampaikan closing terakhirnya yakni melalui debat publik ini masyarakat dapat memberikan penilaian secara cerdas, objektif atas gagasan, konsep setiap paslon dalam 5 tahun kedepannya.
Berikut Isi Pernyataan Closing Statemen Pasangan Rahma Pro
Sehingga diharapkan masyarakat tidak salah dalam memilih, “Silahkan masyarakat memilih sendiri mana calon yang benar-benar yang telah terbukti dan mana calon yang hanya mengobral janji, untuk menarik simpati.
Dilanjutkannya, Kami yakin masyarakat akan memilih calon yang benar-benar memberikan solusi, bukan calon yang mengaku terzalimi, agar di kasihani kepada seluruh warga Musi Rawas, yang kami hormati dan kami cintai”.
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di musi rawas memerlukan pemimpin yang kuat, pemimpin tangguh dan tidak mudah mengeluh, pemimpin yang inovatif dan kreatif tentunya dilahirkan dari kemampuan analitik bukan kreatif memanfaatkan intrik, ungkapnya dalam closing statemen.
Kemudain Dari orang konon katanya korban dari politik Musi Rawas, membutuhkan pemimpin yang mampu berdiri dan tegak diatas dirinya sendiri bukan pemimpin yang berdiri di atas bayangan, nama besar orang lain.
Kemudian kami menyadari bahwa menjadi pemimpin kepala daerah itu adalah takdir kehendak Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin jika allah menghendaki, hal ini sudah tercantum dalam kitab suci yang kita yakini.
Bahwasanya Allah SWT memberikan kekuasan kepada siapa yang dia kehendaki, dan mencabut dari siapa yang dia kehendaki dia juga mendapat memuliakan siapa yang dia kehendaki dan juga dapat menghina yang dia kehendaki.
Dengan keyakinan itu lah sering kami menegaskan bahwa menjadi Bupati dan Wakil Bupati, bukan tujuan akhir hidup kami menjadi pemimpin daerah bukan semata-mata untuk mencari kekuasaan karena pada hakikatnya ada zat yang lebih berkuasa.