SDN 32 Lubuk Linggau: Ciptakan Pembelajaran yang Aktif dan Menyenangkan

KORANLINGGAUPOS.ID - SD Negeri 32 Lubuk Linggau berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan menyenangkan. 

Para siswa tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi juga terlibat secara aktif dan menemukan kesenangan dalam proses pembelajaran. 

Saat dibincangi oleh wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 30 November 2024, Kepala SDN 32 Lubuk Linggau, Sisman Hamidi, S. Pd melalui guru wali kelas II Derajat, S. Pd mengatakan pembelajaran di sekolah ini terus berupaya menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 

"Dengan pendekatan inovatif dan dukungan penuh dari semua pihak terkait, SDN 32 Lubuk Linggau menciptakan suasana belajar yang menarik dan produktif, sehingga para siswa antusias dalam proses belajar mengajar,"tutur Derajat. 

BACA JUGA:SDN 32 Lubuk Linggau Siap Tanding Futsal 18 November Mendatang

BACA JUGA:SDN 32 Lubuk Linggau Bersama Mahasiswa Kampus Mengajar Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Salah satu kunci keberhasilan SDN 32 Lubuk Linggau adalah pendekatan pembelajaran yang aktif dan kolaboratif. 

"Guru-guru di sekolah ini tidak hanya memberikan masukan atau nasihat kepada para siswa tetapi juga melibatkan siswa dalam diskusi, proyek kelompok, dan berbagai kegiatan interaktif,"lanjutnya.

Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan kerja sama.

SDN 32 Lubuk Linggau menggunakan berbagai metode pengajaran inovatif untuk memastikan setiap siswa terlibat dan termotivasi. 

BACA JUGA:Kegiatan MPLS Hari Kedua di SDN 32 Lubuklinggau Berjalan Lancar

BACA JUGA:SDN 32 Lubuklinggau Aktif Ikuti Kegiatan Pramuka

Selain itu, penggunaan teknologi dalam kelas juga menjadi bagian penting dari pembelajaran, dengan alat bantu seperti proyektor, atau perangkat lunak edukatif yang membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih visual dan interaktif.

"Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, SDN 32 Lubuk Linggau juga memperhatikan aspek fisik dan psikologis dari lingkungan belajar, misalnya apabila para siswa jenuh atau mengantuk kami melakukan ice breaking sehingga para siswa ini semangat lagi dalam belajar,"jelasnya.