Pneumonia Ancaman Nyata untuk Anak-anak

Pneumonia terjadi karena peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan disebabkan oleh virus, bakteri - Foto : Riena/Linggau Pos-

KORANLINGGAUPOS.ID - Tuberkulosis (TBC) berbeda dengan Pnumonia, meskipun sama-sama menyerang saluran pernapasan. 

Dokter Spesialis Paru-Paru di Lubuk Linggau, dr. Indra Barata, Sp.P, keduanya tentu dari kuman yang berbeda meskipun sama-sama menyerang saluran pernapasan.

Dan biasanya, Pnumonia lebih sering menyerang anak-anak dibandingkan dewasa. Meskipun ada juga orang dewasa yang menderita Pnumonia. 

"Dan biasanya, untuk penderita Pnumonia lebih akut. Gejalanya sama mengalami batuk-batuk lebih dari satu minggu namun disertai demam.

BACA JUGA:Waspada Pneumonia Terus Mengancam Anak-anak, Ini Tips dari dr. Ricky Pebriansyah, Sp.A., M.Ked.Klin

BACA JUGA:Dahak Hijau Waspada Pneumonia, Ini Gejalanya

Dan bisa sepsis masuk pembuluh darah. Gejala tertentu juga sama, salah satunya mengalami sesak nafas hebat," ungkap dr Indra.

Untuk itu sama seperti TBC jelasnya, memang tidak semua batuk lebih dari 2 minggu disertai demam itu Pnumonia, namun perlu curiga, untuk itu diperiksa untuk memastikannya. Jika benar pnumonia kan bisa ditangani sejak awal.

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono juga menegaskan, pneumonia pembunuh senyap yang menyebabkan kematian terutama pada anak.

Dikutip dari website Kemenkes RI, menurutnya kematian akibat pneumonia terjadi setiap 43 detik. Artinya ada ratusan ribu anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia.

BACA JUGA:Jangan Terlambat Obati Pneumonia pada Anak, Ini Resikonya

BACA JUGA:Manfaat Vaksin Pneumonia untuk JCH

Pneumonia terjadi karena peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan disebabkan oleh virus, bakteri. Gejala yang sering muncul batuk, kesulitan bernapas, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas.

Penyebab yang paling berpengaruh lainnya paparan asap rokok. Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan pneumonia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan