Hasil Panen Petani Buah Melon di Desa Wukirsari Musi Rawas Dijual Hingga ke Pulau Jawa

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: RIENA FITRIANI MARIS |

Minggu , 15 Dec 2024 - 22:35

Buah Melon milik Bejo warga Desa Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. -Foto: Muslimin-Linggau Pos

"Namun buah melon kan ada kategorinya juga kelas A,B dan C, dan itu harganya berbeda-beda. Kalau kelas A itu untuk saat ini harga ditingkat petani itu per kilonya Rp 7.000, untuk buah kelas B dan C harganya dibawah kelas A," ungkapnya Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 15 Desember 2024.

Dalam musim tanam kali ini bibit yang digunakan bibit melon merlin, mengingat di pasaran saat ini banyak yang mencari melon merlin.

Dan di musim tanam kali ini diakuinya banyak sekali kendalanya, mulai dari hama dan penyakit.

Untungnya karena mereka sudah terbiasa menanam melon jadi sudah tahu cara pengendaliannya.

Untuk hamanya itu biasanya sering muncul seperti oteng-oteng.

Hama ini menyerang daun tanaman melon dengan memakan daun-daun muda hingga batang muda, serangan parah dapat menyebabkan tanaman meranggas dengan menyisakan tulang daun tanaman melon, hingga akhirnya tanaman ini akan mati jika tidak dikendalikan.

Jika tanaman melon diserang hama kutu kebul itu akan menimbulkan gejala seperti daun akan menimbulkan bercak nekrotik karena rusaknya sel-sel dan jaringan daun, kerusakan juga dapat menimbulkan gejala keriting daun. Klorosis( menguning), belang, serta jika serangan parah dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak produktif, hal ini juga menjadi salah satu ancaman untuk para petani buah melon.

"Biasanya kami lakukan pengendaliannya itu dengan cara melakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida," ungkapnya.

Tanaman melon juga memiliki masa panen yang singkat pada usia kurang lebih 60 hari itu sudah bisa dilakukan pemanenan pertama, jadi tidak menunggu waktu terlalu lama untuk memanen buah melon ini.

Kemudian untuk mendapatkan hasil yang maksimal itu diperlukan pengolahan lahan yang tepat, seperti sebelum menanam tanaman melon itu kita wajib melakukan pengolahan tanah yang kita campurkan dengan pupuk, kemudian bibit melon juga harus yang unggul, dan selanjutnya itu air.

hasil panen petani buah melon di desa wukirsari musi rawas dijual hingga ke pulau jawa                            koranlinggaupos.id - saat ini petani di kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas (mura), mulai beralih menanam buah melon.
hal ini bukan tanpa alasan. 
ternyata saat ini petani yang beralih untuk menanam melon masih sedikit, sehingga pemasaran pun masih mudah.
belum lagi harga jual buah melon yang saat ini masih tinggi.
baca juga:petani padi di musi rawas berhasil tanam melon di lahan sawah
baca juga:tips menanam dan perawatan tanaman buah melon ala sujianto
hal ini tentunya menjadi peluang bagi petani untuk mendapat omzet yang banyak.
salah seorang petani yang melihat peluang ini, bejo warga desa h wukirsari kecamatan tugumulyo.
ia tertarik membudidayakan tanaman melon ini karena di desa nya masih sedikit yang menanam buah melon.
saat ini ia telah menanam buah melon ini sebanyak 4.000 ribu batang, di luas lahan sekitar kurang lebih setengah hektar.
baca juga:5 manfaat melon untuk ibu hamil sangat berpengaruh untuk bayi
baca juga:inilah 10 manfaat jus melon untuk kesehatan tubuh, yuk simak disini!
untuk satu batang tanaman melon bisa berbuah dua sampai empat buah melon.
jika dalam satu buah rata-rata beratnya empat kilogram, jika dikalikan empat ribu batang yang ia tanam maka dalam sekali panen ia bisa mendapatkan puluhan ton buah melon.
"namun buah melon kan ada kategorinya juga kelas a,b dan c, dan itu harganya berbeda-beda. kalau kelas a itu untuk saat ini harga ditingkat petani itu per kilonya rp 7.000, untuk buah kelas b dan c harganya dibawah kelas a," ungkapnya kepada koranlinggaupos.id, minggu 15 desember 2024.
dalam musim tanam kali ini bibit yang digunakan bibit melon merlin, mengingat di pasaran saat ini banyak yang mencari melon merlin.
baca juga:inilah 8 manfaat buah melon untuk kesehatan tubuh, yuk simak disini!
baca juga:kisah karmila, pengusaha kerupuk singkong rumahan di desa sitiharjo musi rawas
dan di musim tanam kali ini diakuinya banyak sekali kendalanya, mulai dari hama dan penyakit.
untungnya karena mereka sudah terbiasa menanam melon jadi sudah tahu cara pengendaliannya.
untuk hamanya itu biasanya sering muncul seperti oteng-oteng.
hama ini menyerang daun tanaman melon dengan memakan daun-daun muda hingga batang muda, serangan parah dapat menyebabkan tanaman meranggas dengan menyisakan tulang daun tanaman  melon, hingga akhirnya tanaman ini akan mati jika tidak dikendalikan.
baca juga:harga anjlok, begini nasib petani cabai di lubuk linggau 
baca juga:kisah sukses petani di musi rawas, sebulan panen 2 ton pepaya kalina
jika tanaman melon diserang hama kutu kebul itu akan menimbulkan gejala seperti daun akan menimbulkan bercak nekrotik karena rusaknya sel-sel dan jaringan daun, kerusakan juga dapat menimbulkan gejala keriting daun. klorosis( menguning), belang, serta jika serangan parah dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak produktif, hal ini juga menjadi salah satu ancaman untuk para petani buah melon.
"biasanya kami lakukan pengendaliannya itu dengan cara melakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida," ungkapnya.
tanaman melon juga memiliki masa panen yang singkat pada usia kurang lebih 60 hari itu sudah bisa dilakukan pemanenan pertama, jadi tidak menunggu waktu terlalu lama untuk memanen buah melon ini.
kemudian untuk mendapatkan hasil yang maksimal  itu diperlukan pengolahan lahan yang tepat, seperti sebelum menanam tanaman melon itu kita wajib melakukan pengolahan tanah yang kita campurkan dengan pupuk, kemudian bibit melon juga harus yang unggul, dan selanjutnya itu air.
baca juga:hasil panen anjlok, petani musi rawas kesulitan dapat pupuk subsidi
baca juga:patut dicontoh, kisah sukses petani semangka di lubuklinggau 
"buah melon itu sebenarnya tidak harus dilahan yang terlalu basah, namun juga tidak bisa tumbuh jika lahan itu terlalu kering. kalau sudah masuk musim kemarau, maka harus dilakukan penyiraman, namun jangan terlalu basah," jelasnya.
untuk modal dalam bertani tanaman melon ini itu cukup besar, itu hanya di modal pertama karena kita harus mengeluarkan upah untuk pengolahan lahan, beli mulsa, lanjaran, serta bibit dan pupuk dalam luas lahan setengah hektar itu bisa menghabiskan sekitar rp 30.000.000.
"untuk selanjutnya itu tidak terlalu besar biaya yang dikeluarkan, karena seperti lanjaran, mulsa, dan juga olahan tanah itu tidak perlu diganti karena bisa bertahan sampai empat  kali musim tanam," ucapnya.
untuk saat ini pemasaran melon yang saya tanam sudah keluar kabupaten mura, biasanya yang membeli itu dari provinsi bengkulu, bangka belitung, jambi bahkan banyak juga di bawah ke pulau jawa.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 16 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan