Warga Desa Tegalrejo Musi Rawas Sukses Membudidaya Jangkrik
Pembudidaya jangkrik di Desa Tegalrejo Mura Sikap Rene menunjukan budidaya jangkrik miliknya.-Foto: Gilang Andika-Linggau Pos
KORANLINGGAUPOS.ID - Siapa sangka, hanya dengan membudidaya jangkrik bisa menghasilkan cuan.
Bahkan dalam sekali panen, pembudidaya jangkrik di Kabupaten Musi Rawas ini bisa menghasilkan 300 kilogram jangkrik, dengan omzet Rp 15 juta.
Jangkrik sendiri dikutip dari wikipedia, merupakan serangga yang masih berkerabat dekat dengan belalang, yang mempunyai bentuk tubuh yang kecil, serta memiliki kepala yang hampir berbentuk bulat dan memiliki panjang seperti benang.
Jangkrik juga dikenal dengan binatang omnivora, memiliki ciri khas dari suaranya yang khas dihasilkan oleh jangkrik jantan baik disaat pagi, siang dan malam hari.
BACA JUGA:Warga Musi Rawas Sukses Budidaya Telur Jangkrik
BACA JUGA:Peluang Usaha Budidaya Jangkrik, Risiko Gagal Rendah Tentunya Menjanjikan
Jangkrik juga sering dijadikan sebagai pangan untuk burung kacer, burung murai batu.
Oleh karena itulah sangat banyak orang memanfaatkan jangkrik untuk dibudidaya.
Salah seorang pembudidaya jangkrik, Sikap Rene di Desa Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini sudah membudidaya jangkrik dari tahun 2016.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 20 Desember 2024 Sikap Rene mengatakan membudidaya jangkrik sudah selama sembilan tahun, sebelum pandemi covid-19 ia sudah melakukan budidaya jangkrik.
BACA JUGA:Budidaya Ikan Nila, Sekali Panen Menghasilkan Omzet Rp 200 Juta
BACA JUGA:Petani Desa Satan Indah Jaya Kabupaten Mura berhasil Budidaya Pepaya California
“Awal membudidaya jangkrik, dirintis dari nol dengan dua kotak, dan sekarang sudah ada lima puluh kotak budidaya jangkrik. Tetapi untuk lima puluh kotak di sebar ke tetangga dan mitra, jadi kita hanya menyuplai anakan jangkrik untuk dibudidayakan di sana sampai besar,” ungkap Sikap.
Setelah besar, barulah diambil untuk dijual ke pengepul dan pecinta burung, yang dijual dengan harga per kilogram Rp 45.000 sampai Rp 50.000 baik dalam Kabupaten dan luar Kota.