Skrining Kasus TBC di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Upaya Tingkatkan Intensifikasi
Skrining Kasus TBC di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Upaya Tingkatkan Intensifikasi-KORANLINGGAUPOS.ID-FOTO : LapasNarkotikaMuaraBeliti
KORANLINGGAUPOS.ID - Klinik Pratama Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti melakukan kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC).
Skrining TBC ini dilakukan terhadap para Warga Binaan sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit menular.
Pencegahan dan Pengendalian TBC ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak tetapi dibutuhkan peran semua pihak.
Dan ini termasuk di dalamnya Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
BACA JUGA:TBC Mudah Tertular, Ini yang Harus Dilakukan Pasien TBC
BACA JUGA:Indonesia Salah Satu Negara dengan Beban TBC Tertinggi di Dunia, Ikut Kembangkan Vaksin TB Baru
Serta sebagai tugas pokok dan fungsi pengamanan dan pembinaan untuk Narapidana dan Tahanan termasuk penyediaan akses layanan kesehatan.
Setelah dilakukan skrining berupa assesment, tiap-tiap warga binaan diwawancarai satu persatu.
Wawancara mengenai keterkaitan kondisi kesehatan dan beberapa pertanyaan terkait indikasi memiliki tanda gejala penyakit TBC.
Kegiatan skrining ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan berlangsung di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Indonesia.
BACA JUGA:Mudah Menular, Penderita TBC di Lubuklinggau Meningkat, Terbanyak di Kecamatan ini
Pelaksaan skrining ini juga sebagai bentuk deteksi dini dalam upaya pencegahan penyebaran TBC di dalam Rutan/ Lapas.
Menurut Kalapas, Ronald Heru Praptama, penyakit TBC adalah ancaman kesehatan yang rentan terjadi di lingkungan Rutan/Lapas.